• Senin, 08 Desember 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Plt. Sekretaris Disdikbud Kukar Pujianto.(Andri wahyudi/Kutairaya)


TENGGARONG,(KutaiRaya.com): Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) sedang melakukan evaluasi terhadap program beasiswa 1.000 guru sarjana yang telah berjalan selama beberapa tahun terakhir.

Evaluasi ini dilakukan untuk memastikan program tersebut sudah tepat sasaran dan memberikan manfaat maksimal bagi peningkatan kualitas tenaga pendidik di Kukar.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Disdikbud Kukar, Pujianto menjelaskan, program beasiswa tersebut pada dasarnya telah mencapai sebagian besar sasaran awalnya, yakni membantu para guru yang terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) agar dapat menyelesaikan pendidikan hingga jenjang sarjana (S1).

"Program ini sejak awal bertujuan untuk membantu guru yang belum S1 agar bisa menempuh pendidikan tinggi. Dalam 5 tahun terakhir, sebagian besar guru di Dapodik sudah menyelesaikan studinya dengan biaya dari program beasiswa ini," ujar Pujianto, Senin (3/11/2025).

Ia menambahkan, tahun depan pihaknya akan meninjau kembali apakah program tersebut masih diperlukan.

Menurutnya, sebagian besar guru penerima manfaat sudah menempuh atau bahkan lulus S1, sedangkan sebagian kecil lainnya belum menunjukkan minat untuk melanjutkan pendidikan.

"Ke depan, kami akan melihat lagi prioritasnya. Kalau memang kebutuhan untuk S1 sudah terpenuhi, maka arah program bisa berubah, misalnya untuk mendorong guru mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG)," katanya.

Pujianto menegaskan, punya ijazah S1 saja belum cukup bagi seorang guru agar bisa mengajar secara profesional.

Guru harus memiliki sertifikat profesi guru sebagai bukti kompetensi dan legalitas mengajar.

"Nantinya kami akan arahkan agar setelah lulus S1, guru-guru ini bisa melanjutkan ke pendidikan profesi guru. Itu penting, karena untuk menjadi guru yang sah dan profesional harus punya ijazah S1 dan sertifikat guru, ibaratnya seperti memiliki SIM untuk mengemudi," tuturnya. (dri)



Pasang Iklan
Top