• Rabu, 22 Oktober 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Plt Sekretaris Disdikbud Kukar Pujianto.(Andri wahyudi/kutairaya)


TENGGARONG,(KutaiRaya.com): Seleksi Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi Calon Guru Tahun 2025 telah dibuka Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), dari 14 Oktober hingga 6 November melalui website resmi https://ppg.kemendikdasmen.go.id.

Seleksi ini menjadi momentum bagi guru untuk meningkatkan kompetensi sesuai bidang, sesuai amanat konstitusi pendidikan nasional.

Kemendikdasmen telah menetapkan kebijakan bahwa setiap guru wajib memiliki sertifikat pendidik sebagai bukti profesionalisme dan kompetensi di bidangnya.

Sementara untuk kuota PPG Calon Guru Tahun 2025 ditetapkan berdasarkan Data Pokok Pendidik (Dapodik) dan hasil analisis kebutuhan guru nasional.

Program ini akan dilaksanakan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang memiliki izin penyelenggaraan program studi PPG

Plt. Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar), Pujianto menjelaskan, pendidikan profesi guru itu sebenarnya sudah ditentukan oleh kementerian yang dalam jabatan.

Disdikbud tinggal memfasilitasi saja, mereka sudah ditentukan bahwa si A, si B, si C itu sudah dapat panggilan masing-masing.

"Kita tinggal mendorong memfasilitasi pada teman-teman yang mau mengikuti pendidikan profesi guru. Dan yang paling penting yang belum masuk ke Dapodik, yang belum jadi guru existing silakan, begitu lulus dari pendidikan keguruan langsung nyambung ke pendidikan profesi guru secara mandiri," ujarnya, Senin (20/10/2025).

Selama ini ada banyak guru yang mengikuti PPG, dan Disdikbud selalu mengeluarkan rekomendasi agar bisa mendaftar PPG.

"Harapan kami ketika ada guru yang dipanggil dari aplikasi, dari sistem, segera ikuti. Jangan ditunda. Siapa tahu tahun depan tidak ada panggilan lagi," ucapnya.

Pujianto menambahkan, PPG ini sesuai dengan mata pelajarannya, sesuai dengan kompetensinya, baik itu jenjang SD, SMP dan SMA.

"Keikutsertaan guru pada PPG kita dorong terus, karena ini nanti kaitannya dengan capaian dari kinerja kita juga. Semakin banyak guru yang punya aset di nilai rapor kita juga makin bagus. Kita dorong terus. Maka kita fasilitasi, kita berikan pembimbingan," tuturnya. (dri)



Pasang Iklan
Top