Para peserta SMP mengikuti kegiatan workshop film dokumenter.(Foto: Achmad Nizar/Kutairaya)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com) : 52 peserta yang terdiri dari 39 pelajar dan 13 guru pendamping dari 13 sekolah di Kukar, mengikuti workshop pembuatan film dokumenter sebagai bagian dari rangkaian Festival Film Pelajar Jenjang SMP se Kabupaten Kukar tahun 2025.
Kegiatan ini digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara selama dua hari di Aula Disdikbud Kukar. Workshop ini menjadi tahap awal sebelum para peserta membuat film dokumenter bertema Merekam Jejak Budaya, Menjaga Identitas Bangsa.
Dalam workshop tersebut, para peserta dibimbing langsung oleh akademisi dan praktisi perfilman.
Mereka belajar berbagai hal dasar dalam dunia sinema, mulai dari penyutradaraan, sinematografi, hingga teknik penyuntingan. Tujuannya agar para pelajar bisa menuangkan ide mereka ke dalam film dokumenter berdurasi 8 hingga 15 menit yang mengangkat kekayaan budaya Kutai Kartanegara.
Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kukar, Puji Utomo menyampaikan, festival ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga ajang edukasi dan pelestarian budaya.
"Melalui film, para pelajar belajar memahami budaya dan menyampaikan pesan dengan cara yang kreatif, film merupakan cermin bangsa, dan lewat karya mereka, kita melihat semangat muda menjaga warisan leluhur," ujarnya pada Kutairaya.com di Disdikbud Kukar, Senin (6/10/2025).
Setelah sesi workshop, para peserta akan memproduksi film dokumenter dan hasil karya mereka akan ditayangkan dalam acara Screening Film yang akan digelar secara terbuka di Taman Titik Nol Tenggarong, pada tanggal 15–16 Oktober 2025.
"Acara itu terbuka untuk umum dan menjadi momen apresiasi bagi karya-karya pelajar yang mengangkat nilai, tradisi, dan kehidupan masyarakat Kukar," katanya.
Festival ini akan memilih tiga film dokumenter terbaik dan memberikan penghargaan untuk tiga kategori khusus, yaitu Sutradara Terbaik, Editor Terbaik, dan Film Favorit pilihan penonton.
"Ini lebih dari sekedar lomba, festival ini merupakan upaya untuk menanamkan kesadaran budaya di kalangan generasi sekarang, dengan merekam, memaknai, dan membagikan cerita budaya melalui film, para pelajar diajak untuk ikut menjaga identitas bangsa," ungkapnya.
Sementara itu, salah satu peserta dari SMPN 3 Tenggarong, Putri Amelina mengaku antusias mengikuti kegiatan ini.
"Kegiatannya sangat bagus, menambah pengetahuan terutama dalam pembuatan film, materinya juga mudah dipahami, harapannya kegiatan seperti ini bisa berkelanjutan untuk tahun kedepannya," tukasnya. (*zar)