• Senin, 08 Desember 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Camat Marangkayu AR Ambo Dalle (Andri Wahyudi/kutairaya)


TENGGARONG,(KutaiRaya.com): Para guru di Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengeluhkan pemenuhan sarana dan prasarana (sarpras) sekolah yang belum merata, baik di PAUD, SD hingga SMP, seperti pembangunan ruang belajar, ruang rapat guru dan WC.

Hal ini disampaikan Camat Marangkayu AR Ambo Dalle pada saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbang) Desa Sebuntal, Rabu (1/10/2025).

Camat AR Ambo Dalle menjelaskan, dari musrenbang yang dilaksanakan di seluruh desa, usulan paling banyak adalah masalah infrastruktur jalan dan pembangunan rehab sekolah.

"Karena di pinggir-pinggir sini, sekolah kita masih banyak yang perlu dibaikin ruangannya, WC-nya. Kemudian kantor kepala sekolah dan sebagainya. Saya bilang ke masyarakat, itu dimasukkan meski itu tidak masuk dana ADD (Alokasi Dana Desa). Tapi tetap harus melewati Musrenbang juga, Tolong sekolah SD, SMP banyak yang harus direhab WC-nya," kata Ambo, Kamis (2/10/2025).

Ia mengatakan, selama ini sudah ada bantuan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), tapi banyak masukan para guru bahwa pemenuhan sarpras tidak sebanding antara yang sudah dikerjakan dengan masalah yang muncul di lapangan.

"Jadi kami berharap ada perhatian khusus dari Disdikbud Kukar agar pemenuhan sarpras bisa dipenuhi dan merata, baik itu jumlah yang mau diperbaiki, mungkin ditambahi supaya persoalan di bawah bisa cepat terjawab, terutama ruang belajar, sama ruang rapatnya guru, kemudian WC. Nah, tiga poin itu yang dipersoalkan guru," ucapnya.

Ia mencontohkan, di SMP 5 Marangkayu, ada bangunan lama, itu juga dipersoalkan karena sudah rusak dan kondisinya memprihatinkan.

"Sehingga dari Dinas Pendidikan barangkali perlu ada tim ke lapangan untuk mendata kebutuhan-kebutuhan SD, SMP di kecamatan-kecamatan. Karena ini yang jadi persoalan bukan kita saja, maksud saya dibagi-bagi di kecamatan lainnya," ucapnya.

Harapannya, kata Ambo, kegiatan pembangunan bisa lebih menggeliat lagi, khususnya di bidang pendidikan.

Apalagi di kepemimpinan baru, masyarakat biasanya banyak harapan, terutama di infrastruktur, di bangunan, bagaimana supaya bisa jalan.

Sementara itu, Plt Sekretaris Disdikbud Kukar, Pujianto mengatakan, untuk pemenuhan sarpras sekolah di Kukar ini memang masih banyak yang belum terpenuhi.

Hal ini dikarenakan biaya yang cukup besar untuk bisa mengakomodir seluruh kebutuhan sekolah.

"Tentu ini perlu waktu dan bertahap, melihat keuangan daerah. Harapan kami tahun depan pemenuhan sarpras bisa merata di kecamatan-kecamatan dan dilihat dari skala prioritas," ucapnya. (dri)



Pasang Iklan
Top