• Jum'at, 17 Oktober 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Kabid Pendidikan SD Disdikbud Kukar Ahmad Nurkhalis.(Foto:Andri Wahyudi/Kutairaya)


TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Letak geografis Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang cukup luas membuat pemenuhan sarana dan prasarana (sarpras) sekolah tingkat dasar belum bisa menyeluruh.

Pembangunan maupun rehabilitasi menjadi tanggung jawab dari pemerintah daerah agar pembangunan bisa dirasakan masyarakat hingga ke daerah terpencil.

Banyak bangunan sekolah yang sudah tampak mulai rusak dan tidak layak untuk belajar bagi murid.

Pemerintah diharapkan hadir untuk memberikan perhatian walaupun tidak secara keseluruhan, namun bisa dirasakan bantuannya, mulai dari bangunan ruang belajar, pemenuhan WC dan sarpras pendukung lainnya.

Anggota Komisi IV DPRD Kukar, Muhammad Idham mengatakan, DPRD Kukar mendorong agar pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud Kukar bisa memberikan bantuan kepada sekolah di daerah terpencil atau susah dijangkau.

Pemerataan pembangunan sekolah harus dilakukan untuk memastikan anak-anak penerus bangsa bisa belajar dengan nyaman.

"Masih banyak sekolah yang membutuhkan bantuan pembangunan ruang kelas dan WC, seperti di Anggana, Muara Kaman dan Loa Kulu," ujarnya, Kamis (24/9/2025).

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan SD Disdikbud Kukar, Ahmad Nurkhalis mengatakan, Disdikbud terus berupaya memenuhi kebutuhan sarpras sekolah, baik di wilayah hulu, tengah maupun pesisir.

Menurutnya, tentu tidak semuanya bisa diakomodir, perlu waktu dan biaya yang besar.

"Kami sudah memberikan bantuan bagi sekolah yang ada di beberapa daerah yang terpencil, dengan cara bertahap agar bisa menyeluruh di setiap kecamatan," ujarnya.

Misalnya, kata dia, di SDN 017 Tanjung Berukang Anggana itu sudah dibantu panel surya untuk kebutuhan listriknya dan tahun ini bangunan sekolah akan ditinggikan, tapi bantuannya bertahap.

Kemudian masalah rumah dinas, rehab sekolah dan halaman di SDN 022 Anggana, sudah dibantu.

"Perhatian kita tetap ada ke wilayah-wilayah yang susah dijangkau, seperti bantuan solar cell, peninggian lantai dan rehab, walaupun tidak bisa 6 lokal, 3 lokal dulu," ucapnya.

Kemudian, di Muara Wis dan Muara Enggelam, ada sudah masuk di dalam prioritas Disdikbud, terutama pengadaan panel surya, termasuk juga bagian bangunannya.

"Mudah-mudahan di 2026 ada lagi," tuturnya.

Selain itu, lanjut Nurkhalis, di wilayah-wilayah sungai, misalnya rehabilitasi SD di wilayah Muara Kaman, seperti Tunjungan, Nangka Bonah.

Jadi, pemenuhan sapras ini tetap diusahakan merata.

Begitupun di wilayah Tabang, ada juga SD 011 Sungai Lunuk mendapat bantuan rehabilitasi.

"Jadi tiap tahun, tiap kecamatan itu ada perwakilan, tapi karena banyaknya tentu tidak bisa langsung terlihat hasilnya. Masih banyak PR kita untuk menyelesaikan bangunan sekolah ini," ucapnya. (Dri)



Pasang Iklan
Top