Kepala Sekolah SMA N 1 Muara Jawa Wahyono Saat Menerima Penghargaan Pekan Inovasi dan Kreativitas Kukar 2025.(Andri wahyudi/kutairaya)
TENGGARONG,(KutaiRaya.com): SMA Negeri 1 Muara Jawa berhasil meraih penghargaan pada Pekan Inovasi dan Kreativitas Kukar tahun 2025, yang digelar Badan Riset Inovasi Daerah (BRIDA).
Berkat inovasi mengelola air bersih untuk minum para pelajarnya.
Kepala Sekolah SMAN 1 Muara Jawa, Wahyono menjelaskan, pihaknya sukses meraih juara 1 di bidang pendidikan.
Menurutnya, keberhasilan ini berkat kerja sama semua guru dan pemerintah setempat. "Alhamdulillah, ternyata kami mendapatkan pemenang satu untuk inovasi di bidang pendidikan. Inovasi di sekolah kami menjadi Sekolah Adiwiyata Mandiri," kata Wahyono, Selasa (23/9/20205).
Ia menjelaskan, ada beberapa inovasi yang diikutsertakan lomba, yaitu pertama pengelolaan air.
Terkait Pengelolaan air itu, anak-anak di SMAN 1 Muara Jawa sudah disediakan air minum secara gratis, dalam pengertian mereka tinggal membawa tumbler.
Dengan pelajar membawa tumbler, hal ini akan mengurangi limbah sampah plastik.
Air minum ini memenuhi kebutuhan dengan jumlah pelajar SMA sekitar 850 orang ditambah pegawainya itu sekitar 900 orang.
"Jadi kalau kita itu, misalkan sehari membeli satu botol minuman plastik kita bisa bayangkan sampai 900 botol sehari. Alhamdulillah ada inovasi kami dari sekolah jadi kebetulan kami memiliki sumber air yang bagus jadi kita olah pakai osmosis reverse, jadi air anak-anak di kelas sudah disediakan air minum jadi tidak lagi membeli kemasan," jelasnya.
Kemudian kedua, ada inovasi dari SMAN 1 Muara Jawa, yaitu pembuatan pirolisis asap cair.
Asap ini bisa digunakan sebagai insektisida alami, bisa juga pirulisis pada saat grid 3. Grid 3 itu pada saat penghasilan asap pertama itu berwarna hitam, ini bisa dipakai insektisida.
"Kemudian nanti kalau diistilasi menjadi grid 2, kemudian diistilasi lagi menjadi grid 1, nah grid 1 itu bisa digunakan menjadi bahan pengawet, bahan makanan yang sifatnya alami," ujar Wahyono.
Inovasi asap cair ini sudah ada sejak tahun 2022, kemudian yang untuk pengolahan air malah lebih lama lagi.
Pertama, pihak sekolah mengikuti lomba adiwiyata tingkat kabupaten, dengan membuat inovasi itu, jadi sudah berjalan 4 tahun.
"Dan kami sempat dapat tantangan dari BRIDA, untuk membuat inovasi pengolah air hujan, nanti bisa menjadi air layak minum. Ini tantangan kami, nanti masih kita cari inovasinya seperti apa. Kemudian inovasi yang sudah ada tetap dipertahankan," ujarnya
Harapan ke depan, inovasi ini bisa dikembangkan dalam pengertian untuk menjaga alam.
Karena nantinya menjaga lingkungan sangat diperlukan terutama menekan limbah sampah plastik.Sampah plastik bisa berbahaya terutama bagi pencemaran, baik di laut maupun tanah.
"Sehingga dengan menekan jumlah limbah sampah plastik itu berarti menyelamatkan bumi kita ini," ucapnya
Sementara itu, Kepala BRIDA Kukar, Maman Setiawan mengucapkan terima kasih dan selamat kepada para pemenang Pekan Inovasi dan Kreativitas Kukar 2025.
Kegiatan ini sebagai ajang untuk mengenalkan inovasi dan kreativitas di masing-masing daerah.
"Harapan kami, kegiatan ini bisa membawa perubahan dengan inovasi yang diciptakan oleh masyarakat pemenang inovasi ini,"
tuturnya. (dri)