• Senin, 08 Desember 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Prof. Dr. Ir. Ince Raden, M.P. (Foto:Devi/KutaiRaya)


TENGGARONG,(KutaiRaya.com): Prof Dr Ir Ince Raden, M.P. atau akrab disapa Ince Raden dikenal sebagai sosok inspiratif yang memiliki perjalanan hidup penuh perjuangan dari masa kecil hingga saat ini menduduki posisi sebagai Rektor Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta).

Lahir di Poso, Sulawesi Tengah pada 8 September 1967, dia merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara.

Terlahir dari keluarga sederhana, ayahnya berprofesi sebagai guru Sekolah Dasar (SD) dan ibunya memiliki usaha warung kelontong di rumah.

Pendapatan warung kelontong ini lumayan bisa menjadi tambahan, selain mengandalkan gaji ayahnya, demi membiayai sekolah anak-anaknya.

Ia mengaku termotivasi saat melihat usaha keras kedua orangtuanya dalam menyekolahkan anak-anaknya sampai lulus sarjana.

"Bisa dijadikan contoh gitu ya, berjuang untuk keluarga kita, untuk lingkungan kita.
Apalagi saya posisi sebagai rektor ini, berarti saya diberi kesempatan untuk bisa mengayomi banyak orang gitu ya. Memberi motivasi banyak orang, memberi kesempatan banyak orang," kata Ince.

Semangatnya luar biasa dalam bersekolah.Bahkan Ince pernah membantu ibunya berjualan es mambo keliling. Di usia yang sudah matang, Ince memberanikan diri menikahi perempuan yang didambakannya.

Perempuan itu juga berasal dari Palu, kita kelahiran Ince. Dari pernikahan tersebut, pasangan ini dikaruniai tiga orang anak. Pendidikan dan Karir Dari SD, SMP, SMA sampai Sarjana, Ince menyelesaikan pendidikannya di Palu,

Ia menempuh kuliah di Universitas Tadulako (UNTAD) Palu dengan mengambil Program Studi Pertanian.

Ince aktif mengikuti kegiatan organisasi, salah satunya Pramuka. Selain itu, ia juga aktif bermain sepak bola dari kampung ke kampung.

Saat kuliah, Ince aktif di organisasi mahasiswa, seperti organisasi Agronomi, Himpunan Mahasiswa Agroteknologi (HIMATETA).

Bahkan ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).

Ince juga dikenal sebagai mahasiswa berprestasi sehingga mendapatkan beasiswa yang dulu dikenal dengan beasiswa Super Smart.

Ia juga ikut program Beasiswa Tunjangan Ikatan Dinas, syaratnya ketika mendapat beasiswa ini, setelah lulus kuliah diharapkan dia siap diangkat jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau dosen dan siap ditempatkan di seluruh Indonesia.

“Waktu itu saya mengikuti program itu dan alhamdulillah itu yang mengantarkan saya menjadi dosen sebenarnya ya, sejarah saya menjadi dosen dari S1 itu,” ucap Ince, Kamis (18/9/2025).

Ia pernah menjadi asisten laboratorium dan asisten dosen di tempatnya menyelesaikan kuliah S1-nya.

Ince juga mengajar di SMK Pertanian untuk melatih diri menjadi tenaga pengajar saat itu.

Kurang lebih setahun, dia mendapatkan SK untuk mengajar di Tenggarong.

Ia juga bersahabat dengan Dr Tamrin NP.Mereka sama-sama ditempatkan di Tenggarong. Pada awal karirnya, Ince menjadi tenaga pengajar di tahun 1994.

Tahun 1995, dia mengikuti Penataran P4 untuk calon PNS, lalu diangkat menjadi PNS, di Universitas Mulawarman (Unmul).

Tahun 1997, dia melanjutkan studinya di Universitas Padjadjaran (Unpad) dengan program studi Fakultas Pertanian kurang lebih 2 tahun.

Setelah itu, dia kembali mengabdi ke Unikarta pada tahun 2000 di Fakultas Pertanian.

Di Unikarta, dia pernah menjabat sebagai Dekan 1 di Fakultas Pertanian selama 2 periode.

Tahun 2005, dia mengambil S3 di Bogor dan dinyatakan lulus. Setelah itu, dia kembali lagi ke Unikarta. Lalu dia mencalonkan diri sebagai rektor, tetapi gagal.

Akhirnya dia diminta rektor saat itu untuk menjadi Wakil Rektor 1 selama satu periode. Pada 28 Desember 2021, dia terpilih sebagai Rektor Unikarta sampai sekarang.

Awal Januari 2022, dia sudah mulai aktif menjalankan posisinya sebagai rektor. Namun akhir Desember 2025, jabatannya sebagai Rektor Unikarta akan berakhir.

Ketika jadi dosen, Ince selalu memegang prinsip apapun terkait karir harus disiapkan dengan matang. Persiapan ini mencakup pengembangan diri, materi yang akan ditransfer kepada mahasiswa dan penataan dunia akademik secara teratur.

Setiap tahun harus ada progres yang dicapai. Prinsip hidup yang dipegang teguh Ince ini telah membuahkan hasil.

Saat ini ia telah mencapai posisi sebagai Guru Besar, yang merupakan jabatan fungsional tertinggi bagi dosen.

Selain itu, ia baru meraih pangkat golongan 4E, pangkat tertinggi dalam Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS.

Ince mengatakan proses karir yang dijalaninya tidaklah mudah, pasti ada naik-turunnya.

"Saya cuma pesan selalu sama generasi-generasi muda kalau kita bermimpi terhadap suatu karir tertentu, jalankan, seriusi, tekuni, saya yakin Anda akan sampai di situ. Kalaupun nanti dalam prosesnya ada perlambatan, saya pikir itu hanya sesuatu yang tertunda saja." tuturnya.

Ia juga selalu memotivasi mahasiswanya agar memiliki prinsip dalam hidup ini.

"Hidup itu harus punya prinsip, kemudian harus punya integritas gitu. Integritas, tanggung jawab, kemudian yang lain-lain," ucap Ince. (*Devi Permata Sari)



Pasang Iklan
Top