• Senin, 08 Desember 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Kantor Sekretariat Lembaga Adat Budaya Suku Pantun Kutai yang terletak di Jalan Tenis Lapangan, Kelurahan Panji, Tenggarong.(Foto: Achmad Nizar/Kutairaya)


TENGGARONG, (Kutairaya.com) : Seni Kuntau khas Kutai kini sudah terbilang hampir punah di Kutai Kartanegara, namun di tengah kondisi tersebut, sebuah lembaga yang terletak di Jalan Tenis Lapangan, Kelurahan Panji, Kecamatan Tenggarong yaitu Lembaga Adat Budaya Suku Pantun Kutai, terus berjuang mempertahankan dan melestarikan kesenian tersebut.

Lembaga ini dibentuk pada tahun 2021. Lembaga ini lahir dari kepedulian masyarakat terhadap seni dan budaya Kutai yang hampir punah.

Ketua Lembaga Adat Budaya Suku Pantun Kutai Indra Asmuransyah menjelaskan, tujuan didirikannya lembaga ini adalah untuk menjaga, melestarikan, bahkan mengembangkan kesenian Kutai yang hampir punah di Kukar.

"Kami ingin membangkitkan lagi kesenian yang dulu pernah hidup dari desa ke desa, terutama seni Kuntau, yang sekarang sudah sangat jarang terlihat di Kukar," ujar Indra pada Kutairaya.com, Selasa (16/9/2025).

Bukan hanya Kuntau, lembaga ini juga ikut melestarikan berbagai kesenian lainnya, seperti tari jepen, tingkilan, serta seni berpantun sambil menari, yang merupakan bagian dari warisan budaya Kutai.

"Kami ini jalan sendiri, belum ada bantuan dari pemerintah, alat-alat kesenian pun kami belum punya secara lengkap," katanya.

Saat ini, Lembaga Adat Suku Pantun Kutai memiliki sekitar 103 anggota, mulai dari pelajar, pemuda, hingga orang tua. Untuk saat ini latihan rutin dilakukan di Halaman Kantor Kelurahan Mangkurawang, meskipun begitu semangat mereka untuk terus berkarya tak pernah luntur.

"Kami juga ajak generasi muda untuk ikut belajar, karena kalau bukan mereka yang meneruskan, nanti hilang semua budaya ini," tambahnya.

Lembaga ini juga sudah beberapa kali tampil di berbagai daerah di Kukar, meskipun masih bersifat undangan dengan biaya transportasi seadanya, mereka berharap suatu saat nanti bisa tampil lebih luas, bahkan di tingkat nasional untuk memperkenalkan budaya Kutai kepada masyarakat yang ada.

"Kedepannya, harapan kmi tetap bisa terus berkembang dan menghidupkan terus budaya Kutai yang dibilang hampir punah," tutupnya. (*zar)



Pasang Iklan
Top