DPRD-Pemkab Kukar Setujui KUA PPAS 2026.(Achmad Rizki/Kutairaya)


TENGGARONG,(KutaiRaya.com): Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bersama Pemkab Kukar menyepakati Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Rancangan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD 2026.

Kesepkatan KUA dan PPAS itu diesepakati melalui rapat paripurna ke 3 massa sidang I, yang dipimpin oleh Ketua DPRD Kukar Ahmad Yani, di ruang rapat paripurna DPRD Kukar, Senin (25/8/2025).

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Bupati Kukar Aulia Rahman Basri dan Organisasi Perangkat Daerah maupun sejumlah anggota DPRD Kukar.

Adapun laporan Banggar dan KUA PPAS disampaikan langsung oleh anggota DPRD Kukar Farida. Ia mengatakan, ringkasan proyeksi KUA dan PPAS 2026 sekitar Rp 7,5 triliun. Yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah sekitar Rp 737 miliar.

Kemudian, pendapatan transfer sekitar Rp 6,5 triliun. Penerimaan pembiayaan Rp 150 miliar. Sehingga total secara keseluruhan sekitar Rp 7,5 triliun.

"Dengan proyeksi tersebut, Banggar menyepakati program prioritas pembangunan meliputi meningkatkan pelayanan kesehatan,meningkatkan mutu pendidikan, meningkatkan daya saing pariwisata daerah, meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah," kata Farida.

Kemudian, meningkatkan daya saing investasi daerah, meningkatkan pelestarian kebudayaan daerah, meningkatkan pemerataan pendapatan dan kualitas hidup masyarakat dan lainnya.

Sementara itu Ketua DPRD Kukar Ahmad Yani menyebutkan, proyeksi Rp 7,5 triliun ini merupakan angka yang pantas dan besar bagu Kukar. Pasalnya, pada sebelumnya APBD Kukar ini hanya Rp 5-6 triliun.

"Dengan anggaran tersebut harus diprioritaskan untuk kesejahteraan masyarakat. Seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan lainnya. Sehingga pembangunan daerah bisa tepat sasaran,"katanya.

"Kita akan merubah dan memperbaiki terhadap kegiatan yang tidak prioritas, agar tidak dilaksanakan,"tambah Ahmad Yani.

Dirinya berharap, APBD Kukar dapat dikelola dengan baik. Sehingga memberikan manfaat kepada seluruh masyarakat Kukar. Masih ada banyak hal yang harus diperhatikan. (ary)