Berbagai produk hasil daur ulang sampah di Bank Ramli. (Siti Khairunnisa/Kutairaya)


SAMARINDA, (Kutairaya.com): Di Kelurahan Lempake, Samarinda Utara, warga punya cara unik menabung. Bukan di bank konvensional, melainkan di Bank Ramli yang menampung setoran sampah bersih untuk kemudian dihitung dan dimasukkan sebagai tabungan.

Humas Bank Ramli, Fatma, mengatakan bank sampah ini berdiri sejak 2023 atas inisiatif Dasawisma Bukit Benanga untuk mengatasi minimnya pengelolaan sampah di wilayah tersebut.

"Awalnya dari Dasawisma Bukit Benanga. Karena di lingkungan kami pengolahan sampah belum ada, khusus wilayah Lempake, makanya kelurahan dan kecamatan memberikan arahan supaya kegiatan ini bisa jadi contoh," ujar Fatma, Sabtu (09/08/2025).

Bank Ramli menerima berbagai jenis sampah, mulai dari botol plastik, kardus, kertas koran, buku bekas, piring telur, hingga plastik minyak bekas. Setiap jenis sampah dipilah berdasarkan kualitas, karena harga per kilogramnya berbeda. Misalnya, botol plastik bersih dapat dihargai hingga Rp4.000 per kilogram, sedangkan botol yang belum dipisah harganya hanya Rp1.000.

"Kami mengajak warga supaya menyetor bersih, nanti dimasukkan jadi nasabah, dikasih buku tabungan, dan biasanya menariknya menjelang bulan puasa," terangnya.

Setiap Sabtu sore usai Salat Asar, 12 pengurus Bank Ramli memilah setoran dari sekitar 60 nasabah. Sampah yang layak olah akan diubah menjadi produk kerajinan seperti tas, pot bunga, bros, gantungan kunci, dan masih banyak lagi.

Fatma menyampaikan tabungan warga bervariasi dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah. Salah satu nasabah bahkan memiliki saldo Rp1 juta yang belum diambil.

"Itu karena semua setoran warga di lingkungannya digabung, rencananya dibagi nanti," ungkapnya.

Selama lebih dari dua tahun berjalan, Bank Ramli memasarkan produk kerajinannya ke warga sekitar dan membawanya saat ada kunjungan atau studi tiru.

"Kami jual ke warga sekitar, dan kalau kami ada kunjungan kemana gitu kami bawa produk ini. Selain itu, kami juga ada studi tiru itu kami bawa," tuturnya. (skn)