Kondisi Air Surut di Wisata Danau Tanjung Sarai.(Foto: Dok.Facebook Danau Tanjung Sarai).
TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Akibat musim kemarau yang melanda Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) baru-baru ini membuat sejumlah danau mengalami kekeringan, salah satunya di Wisata Danau Tanjung Sarai, Desa Danau Murung, Kecamatan Kota Bangun. Dampaknya berpengaruh pada kunjungan wisatawan, yang sebelumnya ramai ketika ada airnya.
Kepala Desa Kedang Murung, Junaidy mengatakan, bahwa air surut di Danau Tanjung Sarai sudah terjadi sekitar 3 minggu yang lalu, dan kapal tidak bisa lagi beroperasi. Surutnya air ini berdampak juga kepada kunjungan wisatawan, walaupun tidak banyak.
"Air surut di Danau Tanjung Sarai selama kita buka sejak 2019 itu baru tahun ini kering. Cuma memang, kalau air mahakam habis surut. Semua danau seperti Pela, Semayang, sama aja itu kering juga," kata Junaidy Kamis (7/8/2025).
Meskipun demikian lanjutnya, ada saja beberapa pengunjung yang datang ingin menikmati keindahan danau, akhirnya hanya bisa bersantai di atas menikmati matahari sore. Karena sementara wisata yang di air ditutup.
"Mereka para pengunjung kalau untuk pemanfaatan wisata danaunya kan jelas itu tidak ada. Tapi mereka malah lihat nuansa tanah di hamparan danau jadi seperti pantai," jelasnya.
Ia menyebut, kalau sebulan lagi tidak ada hujan bisa dibuat ajang trail oleh masyarakat sekitar. Biasanya mereka dari Tanjung Sarai ke Loleng, atau di daerah Telaga.
"Untuk wahana yang tengah dibangun adalah masih penyelesaian waterboom, prosoter pelangi, tapi masih lumayan juga masih kalau di weekendnya masih ada pengunjungnya," tambahnya.
Sementara itu, Plt. Sekretaris BPBD Kukar Abdal menuturkan, bahwa Kukar sudah memasuki musim kemarau. Dan ada beberapa kemungkinan akan terjadi kekurangan air bersih di beberapa wilayah yang jauh dari sungai. Kemudian kebakaran hutan dan lahan.
"Yang jelas kalau musim kemarau akan berdampak baik di sektor perikanan, pertanian dan karhutla yang siap melanda beberapa wilayah di Kukar. Masyarakat dihimbau agar tetap waspada, karena cuaca saat ini susah diprediksi," tutupnya. (Dri)