• Minggu, 15 Juni 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kutai Kartanegara



TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Pembangunan Jembatan Sebulu resmi dimulai pada Jumat (28/6/24) di Desa Sebulu Modern, Kecamatan Sebulu. Pembangunan ini merupakan bagian dari Program Kukar Idaman yang berfokus pada peningkatan konektivitas jalan dan jembatan.

Ritual tepung tawar mengawali Grounbreaking Pembangunan Jembatan Sebulu yang dihadiri oleh Bupati Kukar Edi Damansyah, Sekretaris Daerah Sunggono, Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Aji Muhammad Arifin, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Wiyono, Camat Sebulu Edi Fachruddin, serta ratusan masyarakat Sebulu.

Bupati Kukar Edi Damansyah mengatakan bahwa pembangunan jembatan ini sangat diidam-idamkan oleh masyarakat Sebulu dan sekitarnya. "Jembatan ini sangat penting untuk menghubungkan Sebulu Modern dengan Dusun Serbaya di seberang, serta memperluas akses antara Kutai Kartanegara dengan Kutai Timur," ujar Edi.

Edi menambahkan bahwa aktivitas penyeberangan tradisional yang tinggi menunjukkan peningkatan arus orang dan barang di Kecamatan Sebulu dan sekitarnya. Dia berharap pembangunan jembatan ini dapat selesai tepat waktu sesuai rencana, meskipun faktor alam tidak selalu bisa diprediksi.

"Saya minta masyarakat mendukung dan mengawal pembangunan jembatan ini agar berjalan lancar," ungkap Edi.

Ia juga berterima kasih kepada warga masyarakat yang telah membantu mengatasi kendala tanah untuk pembangunan ini.

Kepala Dinas PU Wiyono menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah groundbreaking atau peletakan batu pertama untuk pembangunan Jembatan Sebulu, yang memiliki nilai keseluruhan sekitar Rp 700 miliar.

"Untuk tahun ini, dialokasikan anggaran sebesar Rp 200 miliar dengan kontrak sekitar Rp 194 miliar," kata Wiyono.

Wiyono berharap jembatan ini dapat beroperasi pada Desember 2025, sehingga awal 2026 masyarakat sudah bisa menggunakannya. Dia juga menekankan pentingnya penyelesaian pembebasan lahan agar proyek tidak tertunda.

"Desain jembatan ini disamakan dengan desain Jembatan Kukar untuk mempercepat pengerjaannya, terkait dengan izin Komisi Keselamatan Jalan dan Jembatan (KKJTJ). Dengan desain yang sudah ada, kajian tidak memakan waktu lama," tutup Wiyono. (adv/dri)



Pasang Iklan
Top