TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menargetkan tahun depan tidak ada lagi timbunan sampah di setiap kecamatan yang ada di Kukar. Hal ini seiring akan dibangunnya beberapa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.
Kepala DLHK Kukar Alfian Noor mengatakan bahwa timbunan sampah yang ada di setiap kecamatan menjadi permasalahan yang harus ditangani secara serius. Timbunan sampah per kecamatan di Kukar , di Kecamatan Tenggarong yang paling banyak. Dalam seharinya mencapai 44,5 ton, sementara yang paling sedikit itu ada di Kecamatan Muara Wis yaitu 3,7 ton per hari.
"Artinya konsumtifnya orang itu dipengaruhi oleh kondisi dilingkungan sekitar. Wajar kalau di Tenggarong lebih tinggi timbulan sampahnya, karena konsumtif masyarakat lebih tinggi dibanding Kecamatan lain."kata Alfian kepada KutaiRaya.com Selasa (30/8/22).
Oleh karena itu langkah diambil dengan dibangunkan enam TPA di Kukar TPA berbasis pengelolaan limbah sampah, yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Seperti TPA Bekotok dan Muara Jawa ini sudah kreatif dan inovatif.
Alfian menyebut dari enam TPA tersebut, ada yang sudah masuk perencanaan, tapi masih ada juga masalah lain, yang harus diselesaikan. Seperti Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang ada di sepanjang jalan berbentuk bok warna kuning, hijau dan merah tempat sampah sesuai dengan jenis-jenisnya belum banyak.
"Untuk data TPS yang ada ini kami masih menginfentarisir, karena belum sepenuhnya diserahkan ke DLHK, jadi kami ini masih menunggu data-datanya karena ini aset yang akan diserahkan ke kami."sebutnya.
Alfian mengungkapkan sampai tahun 2024 berdasarkan Peraturan Bupati melalui kebijakan strategi daerah terkait pengelolaan persampahan paling tidak 70 persen itu yang dibuang atau yang ditangani, dan 30 persen yang dikurangi.
"Nah sekarang di Muara Jawa itu sekitar 25 persen sudah masuk dalam kategori dikurangi, artinya sedikit demi sedikit target kita sudah tercapai."tutupnya. (*dri)