• Sabtu, 06 Desember 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



‎Ilustrasi gambar perhotelan di Kaltim. Kamis (06/11/2025).(Foto:Abi/KutaiRaya)


‎SAMARINDA, (KutaiRaya.com) : Pergerakan tingkat penghunian kamar (TPK) hotel menggambarkan kenaikan bagin hotel berbintang dan juga non-berbintang. Hal ini turut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Kaltim di triwulan II-2025.

‎Hunian kamar hotel mengalami peningkatan di bulan September tahun 2025 ini. Diketahui, pada bulan September 2025 terjadi peningkatan TPK sebesar 0,95% dibanding dengan bulan Agustus kemarin yang berada di angka 53,49%.

‎Brdasarkan kenaikan tersebut, rata-rata tamu hotel menginap juga bervariasi. Brdasaekan data yang dipaparkan oleh Badan Pusat Statistik (BOS) Kaltim, Rata-rata tamu menginap yaitu 1,66 hari. Dengan rincian tamu nusantara selama 1,64 hari dan tamu asing 2,58 hari.

‎Meski menunjukkan kenaikan, di beberapa segmentasi justru menunjukkan penurunan. Seperti ku jangan wisatawan, baik wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman).

‎Dibulan September sendiri, kunjungan Wisman turun drastis sebanyak 39,15% dibanding bulan sebelumnya, Agustus 2025 lalu. Dketahui, kunjungan terjadi sebanyak 802 kunjungan saja.

‎Namun, jika dibanding dengan perbandingan antar tahun (y-o-y), kebaikan terjadi cukup signifikan, yakni 59,13% dibanding tahun 2024 kemarin.

‎Untuk Wisnus sendiri, terjadi kenaikan hingga 62,80% dibanding tahun lalu (2024) yang sebesar 21.835 perjalanan. Khusus bukan September, kunjungan wisnus sebanyak 3.078 perjalanan ke Kaltim.

‎Terkait dengan TPK hotel non-bintang, kenaikan terjadi di bulan September 2025  sebesar 25,18% dari bulan Agustus sebelumnya. Naum, terjadi penurunan jika di hitung melalui y-o-y di September 2024. Penurunan terjadi sebesar 4,20%.

‎Dari pemaparan tersebut, hal ini turut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Kaltim ditahun 2025. Diketahui, perbandingan peningkatan ekonomi dari tahun 2024 (y-o-y) naik sekitar 4,69%. Untuk nilai Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB), berlaku dengan angka Rp 221,77Triliun.

‎Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana mengatakan, kenaikan angka juga akan berimbang pada sektor atau segmentasi lainnya yang akan mengalami penurunan.

‎"Ada kenaikan, ada penurunan, kalau dibandingkan antar bulan memang ada penurunan, tapi jika di bandingkan antar tahun terdapat kenaikan yang cukup besar," ucap Kepala BPS Kaltim.

‎Sektor perhotelan turut menjadi penentu naik turunnya PDRB Kaltim. Mengingat, banyaknya spot wisata di tiap daerah di Provinsi Banua Etam. (*Abi)



Pasang Iklan
Top