
Ilustrasi gantung diri. Rabu (05/11/2025).(Dok. Google)
SAMARINDA, (KutaiRaya.com) : Seorang anggota Kepolisian, ditemukan meninggal dunia dalam kondisi gantung diri di Kamar Asrama Polisi (Aspol) Polresta Samarinda, Blok B Kawasan Jalan Soekarno - Hatta KM 4, Desa Loa Janan Ulu, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Minggu (2/11/2025) lalu. Inisial korban adalah AS, berpangkat Brigadir Polisi Satu (Briptu) serta ditugaskan di Satuan Kepolisian Sektor (Polsek) Samarinda Seberang.
Kejadian ini pertama kali, diketahui Minggu (2/11/2025) sekitar 13.00 WITA oleh rekannya. Dugaan awal timbul, setelah korban selama dua hari tidak terlihat beraktifitas. AS ditemukan telah meninggal dunia, saat pintu kamarnya dibuka.
Kapolresta Samarinda, Komisi Besar Polisi (Kombes Pol) Hendri Umar, melalui Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Inspektur Polisi Dua (Ipda) Novri Hari, menyatakan kejadian tersebut benar terjadi.
"Memang benar, itu terjadi di Aspol Loa Janan. Korban sendiri adalah anggota Polri. Akan tetapi, laporan lengkapnya sedang diselidiki," ucapnya.
Kejadian ini segera dilaporkan ke Polresta Samarinda. Tidak lama setelah itu, sejumlah personil Polsek Samarinda Seberang, beserta anggota Profesi dan Pengamanan (Propam) Polresta Samarinda, dan unit Indonesia Automatic Fingerprint Indentification System Satuan Reserse Kriminal (INAFIS Satreskrim) Polresta Samarinda, segera menandatangani lokasi agar dapat segera melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Tubuh korban kemudian segera di evakuasi, ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Kota Samarinda, agar dapat dilakukannya visum dan autopsi. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan mendalam, terkait penyebab pasti kematian korban.
Dari hasil penyelidikan awal yang dilakukan Polsek Loa Janan, dugaan sementara mengarah pada depresi berat sebagai pemicu tindakan nekat korban. Namun, penyidik masih menelusuri penyebab pasti kondisi tersebut.
Dalam dugaan sementara atau dugaan asal, korban di duga mengalami depresi atau stress dikaitkan dengan aktivitas judi online (Judol). Hal ini diungkapkan oleh Kapolsek Loa Janan, AKP Abdillah Dhalimunthe.
"Kita masih menyelidiki, belum bisa kita pastikan bahwa korban ada kaitannya dengan Judol itu, kami masih penanganan," ungkap AKP Abdillah.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Kepala Unit Reserse dan Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Loa Janan, Iptu Dwi Handoko menyebutkan, keterlibatan Judol yang menjadi faktor utama depresi korban masih ditangani oleh tim yang dibentuk.
"Indikasi awalnya memang ada mengarah ke sana (Judol), tapi kami belum bisa menyimpulkan, kita masih terus menggali. Untuk sekarang kita membentuk tim gabungan ya dari Kukar dan Samarinda untuk mendalami kasus ini," jelas Kanit Reskrim Polsek Loa Janan. (*Abi)