
Plt. Kepala Dinas Perkim Kukar M. Aidil (Andri wahyudi/kutairaya)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) mendukung program 3 juta Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang dicanangkan oleh pemerintah pusat, melalui Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang menyasar kepada masyarakat tidak mampu.
Plt. Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim), Kukar, Muhammad Aidil menjelaskan, penerapan program 3 juta rumah di seluruh Indonesia, yang dilaksanakan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).
Ia menjelaskan datanya sudah ada dan setiap minggu dilaksanakan zoom untuk melaporkan kegiatan apa saja yang sudah dilakukan untuk mendukung program tersebut.
"Salah satunya adalah kegiatan pembebasan biaya Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Dan itu kita sudah dibuatkan peraturannya sehingga memang untuk rumah subsidi tidak dikenakan di BPHTB, tapi untuk rumah masyarakat pribadi itu masih berjalan seperti biasa. Tapi terkait dengan 3 juta rumah juga kita diminta untuk melaksanakan kegiatan bedah rumah," jelas Aidil, Selasa (23/9/2025).
Ia menambahkan, program 3 juta rumah ini sebenarnya bukan dijatah.
Pembangunan dari Dinas Perkim sendiri dan developer, juga terhitung, begitupun pembangunan yang dilaksanakan masyarakat secara mandiri, itu juga dihitung.
Jadi memang tidak ada diplot berapa banyak, tapi memang untuk program subsidi kurang lebih 600 unit yang mendapat program Lease Purchase Program (MLPP) Kukar, yang dilaksanakan oleh beberapa developer.
"Untuk program ini ditargetkan selesai sampai Desember, nanti kita akan evaluasi lagi untuk pengajuan program 3 juta rumah agar bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan," ujarnya.
Ia menambahkan, tahun ini Disperkim masih melaksanakan sekitar 90 unit bedah rumah di luar program dari pusat sendiri.
Dari pusat berupa stimulan atau Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang dilaksanakan oleh masyarakat pemilik rumah.
"Bantuan ini tersebar di beberapa kecamatan, seperti Loa Janan 6 unit, Muara Jawa 30 unit, Muara Kaman 25 unit, Sanga-Sanga 6 unit, Sebulu 22 unit, dan Tenggarong Seberang 1 unit. Sisanya ada 20 unit yang masih menunggu hasil verifikasi calon penerima,” tuturnya. (Dri)