• Minggu, 02 November 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Disdikbud Kutai Kartanegara



Suasana Guru saat berdiskusi.(Andri wahyudi/kutairaya)


TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Pemenuhan akan tenaga pendidik masih menjadi perhatian dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), salah satunya yang berada di wilayah hulu Kukar. Guru setiap tahun terus berkurang karena pensiun, sehingga terjadinya kekosongan dan menghambat pengajaran di sekolah.

Plt. Camat Kota Bangun Abdul Karim mengatakan bahwa, untuk sarana pendidikan di Kota Bangun, sudah banyak perhatian dari pemerintah. Namun untuk tenaga pendidiknya masih belum merata. Karena sekarang setiap tahun ada guru yang pensiun. Jadi ada kekosongan jabatan, karena pemerintah ini juga belum ada pengangkatan lagi, sehingga ada yang beberapa sekolah yang perlu diisi, atau perlu ditambah tenaga pendidiknya.

"Kadang-kadang dalam satu tahun ini bisa lebih 10 orang yang purna tugas. Bahkan pernah tahun 2022 itu sekitar 20 lebih yang purna tugas. Yang lebih banyak nanti ini, 2028 kalau tidak ada tambahan. Tapi alhamdulillah saat ini ada program pengangkatan PPPK. PPPK itu sudah berapa angkatan untuk tenaga pendidik. Dan ini sudah mulai terpenuhi untuk sekolah-sekolah yang ada di Kecamatan Kota Bangun," ujarnya Rabu (10/9/2025).

Abdul menyebut dengan tersebarnya lembaga-lembaga pendidikan masyarakat Kota Bangun ini tidak lagi ada yang putus sekolah. Dengan putus sekolah, dengan alasan terbatasnya tenaga pendidikan. Tetapi tidak bisa dipungkiri juga. Orang bisa putus sekolah itu karena berbagai hal. Mungkin ada yang karena orang tua mereka berpindah-pindah. Itu bisa juga mempengaruhi sehingga anak itu bisa putus sekolah.

"Dan kami berharap mudah-mudahan ke depan lembaga pendidikannya, tenaga pendidiknya betul-betul berkualitas. Sehingga Insya Allah outputnya juga berkualitas," ungkapnya.

Sementara itu, Sekertaris Daerah Kukar Sunggono mengatakan bahwa persoalan tenaga pendidik yang menjadi tantangan rutin setiap tahun. Meski secara kualitas dinilai sudah memadai, namun faktor pensiun, perpindahan tugas, hingga guru yang meninggal dunia menjadi tantangan tersendiri dalam pemenuhan tenaga pengajar yang merata dan berkelanjutan.

Menurutnya, peningkatan kualitas guru harus tetap menjadi prioritas. Program seperti peningkatan kompetensi, pelatihan pengajaran, hingga sertifikasi guru dinilai penting untuk terus dikembangkan.

"Kami menekankan pentingnya perhatian terhadap guru bidang studi tertentu, yang masih kekurangan tenaga pengajar di beberapa wilayah," tutupnya. (dri/adv)



Pasang Iklan
Top