• Jum'at, 12 September 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Proses penyiapan menu Program MBG di dapur SPBG Samarinda Ulu 2.(Foto:Siti Khairunnisa/Kutairaya)


SAMARINDA (Kutairaya.com): Sejak pagi, dapur Sekolah Pusat Bergizi Gratis (SPBG) Samarinda Ulu 2 sudah ramai oleh aktivitas puluhan relawan. Mereka menakar bahan, memasak, hingga mengemas ribuan porsi makanan yang nantinya dibagikan ke siswa penerima Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kepala SPBG Samarinda Ulu 2, Thiara Chikita, menyebut ada sekitar 40 relawan yang setiap hari bergotong royong menyiapkan makanan.

“Jumlah ini cukup karena pekerjaan bisa selesai tepat waktu. Alhamdulillah, sejauh ini belum ada laporan makanan yang tidak layak,” ujarnya, Rabu (27/8/2025).

Thiara menjelaskan, empat sekolah berada dalam jangkauan distribusi harian, yaitu SDN 18, SDN 20, SMPN 5, dan SMPN 7.

“Saat ini ada total 2.330 porsi yang dibagikan setiap hari. Pemilihan sekolah penerima berdasarkan jarak terdekat dari dapur, maksimal enam kilometer,” tambahnya.

Agar siswa tidak jenuh, menu yang disajikan juga dibuat bervariasi. Bahkan tim dapur sudah menyiapkan daftar alergi sejak awal agar makanan bisa diganti dengan menu yang lebih aman.

“Kalau ada siswa yang alergi terhadap makanan tertentu, langsung diganti. Pendanaan dari BGN sejauh ini juga lancar, sehingga kegiatan dapur tidak terkendala,” tuturnya.

Di sisi lain, pengawasan kualitas makanan menjadi perhatian pemerintah. Plt Asisten I Sekretariat Daerah Kota Samarinda, Suwarso, menegaskan semua makanan harus lolos uji dari Dinas Kesehatan.

“Dinas Kesehatan melakukan uji laboratorium terhadap makanan dan tempat penyajiannya. Kalau memenuhi syarat, kegiatan bisa terus berjalan, tapi tetap ada briefing dan monitoring rutin,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan soal distribusi yang harus cepat karena makanan tidak menggunakan bahan pengawet.

“Karena tanpa bahan pengawet, makanan hanya bisa bertahan empat jam, jadi distribusinya harus cepat,” pungkasnya. (skn)



Pasang Iklan
Top