• Minggu, 02 November 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Disdikbud Kutai Kartanegara



Kabid Kebudayaan Disdikbud Kukar, Puji Utomo.(Foto:Indri)


TENGGARONG,(KutaiRaya.com): Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dikenal sebagai daerah yang kaya akan tradisi dan seni pertunjukan. Namun di balik kemegahan budaya yang dimiliki, muncul tantangan serius: regenerasi pelaku seni yang kian terbatas.

Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kukar, Puji Utomo, menyebut bahwa banyak maestro seni tradisional di Kukar yang sudah berusia lanjut, sementara generasi muda belum sepenuhnya mengambil peran untuk melanjutkan warisan tersebut.

"Masih ada maestro yang terus tampil meski sudah berusia 70 tahun ke atas. Ini membanggakan sekaligus menjadi pengingat bahwa kita harus menyiapkan penerus sejak dini," ujarnya, Selasa (26/7/2025).

Salah satu contoh ialah penari gong Dayak Kenyah berusia 74 tahun yang hingga kini masih aktif berkesenian di wilayah Sampung. Bahkan, rencananya maestro perempuan itu akan diundang tampil dalam ajang maestro etnografi di Jakarta sebagai wujud penghormatan atas dedikasinya.

Menurut Puji, kondisi tersebut menunjukkan semangat luar biasa dari para pelaku budaya, tetapi juga menegaskan pentingnya strategi pelestarian yang melibatkan anak-anak muda. Jika tidak, maka seni tradisional berpotensi tergerus oleh perubahan zaman.

Disdikbud Kukar sendiri telah merancang sejumlah program pembinaan generasi penerus melalui sanggar seni, komunitas budaya, hingga kolaborasi dengan sekolah. Upaya ini diarahkan agar seni tradisional tidak hanya menjadi tontonan seremonial, tetapi juga tumbuh sebagai bagian dari kehidupan masyarakat sehari-hari.

"Kita tidak bisa bergantung pada satu atau dua maestro saja. Perlu ada kaderisasi dan dukungan komunitas agar warisan ini bisa terus hidup lintas generasi," jelas Puji.

Ia menambahkan, dukungan masyarakat dan keluarga juga sangat penting. Pasalnya, minat generasi muda untuk menekuni seni tradisional sering kali terhambat oleh pandangan bahwa profesi seniman kurang menjanjikan secara ekonomi.

Oleh karena itu, pemerintah daerah berkomitmen menghadirkan ruang yang lebih luas bagi pelaku seni untuk tampil, baik di tingkat lokal maupun nasional. Dengan begitu, apresiasi publik terhadap seniman juga semakin meningkat.

"Kalau panggung terbuka luas, maka anak-anak muda akan melihat bahwa menjadi pelaku seni tradisi itu membanggakan. Dari situlah regenerasi akan lahir," tandas Puji. (adv)



Pasang Iklan
Top