
Awang Rifani, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Pengembangan Kesenian Tradisional Disdikbud Kukar.(Foto:Rohman)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus mendorong profesionalisme di dunia seni dengan membuka jalur sertifikasi bagi para pelaku seni lokal.
Melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), program ini dirancang untuk meningkatkan kualitas, daya saing, sekaligus pengakuan resmi terhadap kompetensi seniman.
Langkah awal sertifikasi ini yakni diperuntukkan pada seni pertunjukan, khususnya bidang tari. Bidang ini dipilih karena dinilai paling siap dari segi teknis maupun jumlah pelaku seni yang aktif.
"Sertifikasi ini penting agar keahlian seniman kita diakui secara formal. Bukan hanya soal legalitas, tapi juga sebagai jaminan bahwa karya mereka sudah memenuhi standar tertentu," ujar Awang Rifani, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Pengembangan Kesenian Tradisional Disdikbud Kukar, Selasa (5/8/2025).
Mengingat jumlah seniman yang cukup banyak, pelaksanaan program akan dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama, Disdikbud Kukar memprioritaskan uji kompetensi bagi koreografer dan penari yang telah aktif tampil dan pernah mengikuti pelatihan serupa.
"Jumlah seniman di Kukar cukup besar, jadi harus kami jalankan bertahap. Untuk sekarang, bidang tari kami dahulukan sambil menunggu dukungan anggaran selanjutnya,"jelas Awang.
Agar program ini menjangkau lebih luas, Disdikbud Kukar juga menjalin kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Kolaborasi ini diharapkan membuka akses sertifikasi bagi seniman dari berbagai kecamatan, terutama yang sebelumnya belum tersentuh program serupa.
Sertifikasi ini jugga dinilai penting sebagai penguat reputasi seniman. Dengan pengakuan resmi, para pelaku seni tak hanya berkesempatan tampil sebagai pengisi acara profesional, tetapi juga bisa berperan sebagai pelatih maupun pendamping komunitas.
"Kalau sudah tersertifikasi, reputasi mereka akan lebih kuat. Itu bisa jadi bekal untuk mengembangkan karier lebih jauh," tuturnya.
Awang Rifani dalam hal ini menilai bahwa dunia seni tidak lagi hanya soal ekspresi budaya, tapi juga bisa menjadi kekuatan ekonomi yang menjanjikan.
Pengakuan seacara formal tentunya akan meningkatkan nilai jual karya, kepercayaan publik, dan membuka ruang kolaborasi lintas sektor.
"Kami ingin mereka naik kelas, punya posisi tawar, dan dihargai secara profesional. Seniman Kukar punya potensi besar, tinggal bagaimana kita siapkan panggung yang layak,"tutup Awang. (ADV/ROM)