Wisata Puncam Taman Arum di Sumber Sari.(Achmad Rizki/Kutairaya)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Puncak Taman Arum, yang berada di Desa Sumber Sari Kecamatan Loa Kulu, Kukar, saat ini menjadi magnet tersendiri bagi warga yang ingin menikmati sunset dan sunrise. Namun dibalik itu, ada perjuangan dari warga setempat yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata Dewi Arum, untuk memoles dan menata destinasi itu sehingga kunjungan wisata semakin meningkat.
Sejak 2013-2019 wisata itu sangat belum menarik, namun pada 2020 para warga setempat bertekad untuk membenahi wisata itu, sebagai sektor usaha dan pemberdayaan masyarakat. Pertama kali pembenahan wisata puncak menggunakan dari sisa dana pengelola.
Menuju tempat wisata itu, harus menempuh sekitar 45 menit untuk berada di Puncak. Saat di Puncak para pengunjung disuguhkan dengan pemandangan yang indah melihat langsung hamparan pertanian.
"Awal pembenahan kita melakukan pemantapan akses jalan. Sebelumnya jalan menuju puncak itu hanya setapak dan disekelilingi oleh hutan," kata Ketua Pokdarwis Dewi Arum Dedi pada Kutairaya, di Loa Kulu, Kamis (31/7/2025).
Pembenahan akses jalan sudah dilakukan dengan vaping blok dan membuat anak tangga menuju puncak. Tak hanya sampai disitu, sejumlah warga bergotong royong dalam membangun fasilitas umum seperti toilet dan menyediakan wadah camping.
"Pembenahan ini dilakukan untuk memikat daya tarik wisatawan, agar wisata puncak ini sering dikunjungi," ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, yang sebelumnya wisatawan hanya 30 pengunjung dalam sehari. kini wisata puncak menjadi unggulan dengan jumlah total pengunjung mencapai 400 orang dalam sehari. Sementara tiket masuk wisata puncak dibandrol hanya Rp 5 ribu.
"Ini suatu bukti nyata perjuangan keras pengelola wisata, untuk menghidupkan sektor pariwisata melalui potensi alam," ucapnya.
Wisata Puncak Taman Arum ini dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dewi Arum. Saat ini Podarwis terus berbenah dengan membangun lantai glamping dan akan membangun suasana yang nayaman bagi pengunjung yang tak lagi muda.
Sehingga pangsa pasar wisata puncak ini di semua kalangan, baik remaja, hingga dewasa. Kedepan pihaknya juga akan menyesuaikan atau membatasi jumlah pengunjung ke puncak.
Hal ini harus dilakukan demi kenyamanan dan keselamatan bersama. Sehingga bagi pengunjung jauh bisa melakukan reservasi atau booking, agar ketika ke wisata puncak tidak kecewa karena pengunjung yang membeludak. (ary)