
Akses Jalan Penghubung Antar Desa di Tabang (Istimewa)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Masyarakat di Kecamatan Tabang, Kutai Kartanegara mengharapkan akses infrastruktur jalan penghubung antar desa bisa segera direalisasikan. Salah satunya di Desa Tukung Ritan ke desa lain yang berada tak jauh dari Kecamatan Tabang. Jalan menjadi satu-satunya akses yang mendukung aktivitas sehari-hari masyarakat.
Matius salah satu warga di Tabang mengaku bahwa untuk akses jalan di Tabang masih belum seluruhnya mulus. Artinya masih ada beberapa daerah yang kondisinya tanah dan sulit dilalui ketika hujan. Ia sangat mengharapkan jalan di daerah ujung Kukar ini bisa merata dan dirasakan oleh masyarakat.
"Kami yang sehari-hari berkebun kelapa sawit, cukup kesusahan untuk mengangkut hasil panen. Karena jalan yang masih tanah dan berlumpur. Semoga bisa segera mendapatkan solusi permasalahan jalan ini." ujarnya Sabtu (12/7/2025).
Sementara itu, Kepala Desa Tukung Ritan, Ubang Ului, mengatakan jalan rusak ini sudah dirasakan oleh masyarakat sejak lama, namun masyarakat masih tetap menggunakan jalan yang ada, karena merupakan akses satu-satunya. Dan masih ada sekitar 100 kilometer yang belum tersentuh pembangunan.
"Jalan yang rusak ini sangat memprihatinkan dan menyulitkan aktivitas warga. Dan juga jalan yang rusak parah tidak hanya menghambat mobilitas masyarakat, tetapi juga memengaruhi distribusi barang dan layanan penting ke desa." jelasnya.
Harapan masyarakat di Tukung Ritan agar jalan ini segera menjadi perhatian utama pemerintah daerah, karena infrastruktur jalan merupakan tulang punggung kemajuan desa.
"Kehadiran pemerintah langsung ke lapangan sangat dinantikan oleh masyarakat, agar mereka mendengarkan usulan masyarakat dan melihat sendiri kondisi ini," tegasnya.
Ubang mengatakan bahwa, selama ini terkait jalan rusak ada bantuan dari perusahaan baik perbaikan jalan dan pengembangan desa. Ia berharap besar terhadap pelaksanaan program pembangunan infrastruktur tahun ini bisa maksimal menjangkau ke pelosok Kukar.
"Karena tanpa dukungan dari pemerintah melalui program pembangunan akan sulit desa kami berkembang," ujarnya. (dri)