• Minggu, 02 November 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

DPRD Kalimantan Timur



(Anggota DPRD Kalimantan Timur Agusriansyah Ridwan.Foto:Istimewa)


SAMARINDA (KutaiRaya.com) - Tingginya angka anak di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) belum pernah mengenyam bangku sekolah, mendapat perhatian serius dari anggota DPRD Kalimantan Timur dari Dapil VI Agusriansyah Ridwan.

Menurut Politikus PKS ini, situasi tersebut menjadi cerminan dari kesenjangan akses pendidikan yang masih tajam, di wilayah-wilayah terluar, terpencil, dan tertinggal terutama di Kabupaten Kutai Timur

"Ini masalah serius. Kutai Timur menjadi daerah tertinggi di Kaltim terkait angka anak tidak sekolah, melebihi Kutai Kartanegara maupun Kota Samarinda. Artinya, ada yang tidak berjalan dengan baik dalam sistem pendidikan kita," ungkapnya.

Maka lanjutnya, pentingnya langkah cepat dan terukur dari Pemkab Kutim dalam menangani persoalan tingginya angka anak tidak sekolah.

"Saya prihatin setelah data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengungkap bahwa Kutim menempati posisi tertinggi se-Kalimantan Timur dalam jumlah anak usia sekolah yang belum pernah mengenyam pendidikan, putus sekolah, maupun yang tidak melanjutkan pendidikan setelah lulus, " ujarnya.

Ia berharap, agar dilakukan kajian mendalam oleh tim independen untuk menelusuri penyebab tingginya angka anak tidak sekolah di Kutim.

"Karena ada kemungkinan sebagian anak usia sekolah telah bekerja atau berasal dari keluarga pendatang yang tidak tercatat sebagai penduduk resmi Kutim. Ini juga bisa menjadi objek penelitian. Apakah karena sekolah yang tidak tersedia atau jaraknya jauh, sehingga anak-anak menjadi enggan melanjutkan pendidikan,” tuturnya.

Ia memastikan, bahwa pendidikan merupakan fondasi utama pembangunan, apabila pemerintah gagal memastikan seluruh anak bisa mengenyam pendidikan, maka sama halnya dengan gagal membangun masa depan daerah.

"Saya juga menyarankan agar orientasi pendidikan di Kutai Timur lebih mengakomodasi kebutuhan lokal, baik dari sisi budaya maupun potensi sumber daya alam, " tambahnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data resmi Kemendikbud per 10 Maret 2025, tercatat 9.945 anak di Kutim belum pernah mengenyam bangku sekolah. Selain itu, ada 1.996 anak yang mengalami putus sekolah, serta 1.470 anak lainnya yang tidak melanjutkan pendidikan meski telah menyelesaikan jenjang sebelumnya. (One/Adv)



Pasang Iklan
Top