• Sabtu, 06 Desember 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Olahan Kripik Tempe Menjadi Produk Unggulan Loh Sumber


TENGGARONG (KutaiRaya.com) Berawal dari jualan online, seorang warga asal Desa Loh Sumber, Kecamatan Loa Kulu Wahyu Apriyani (30) berhasil mengembangkan usahanya. Usaha yang dikembangkan produk kuliner atau cemilan.

Ia mengatakan, usaha dibidang makanan ini sudah lama dijalani. Awalnya usaha tersebut berupa jualan donat kentang dan cemilan lainnya. Saat ini tengah mengembangkan usahanya sebagai produsen tempe kripik.

Produk tempe ini merupakan makanan favorit bagi semua kalangan masyarakat, terlebih menjadi cemilan. Tak hanya tempe mentah, tempe tersebut menjadi produk turunan yaitu kripik tempe. Pembuatan kripik tempe ini dilakukan dengan ketelitian. Sehingga dapat menghasilkan produk kripik tempe yang nyaman dan memiliki cita rasa yang khas.

"Saya terjun ke dunia usaha sejak 2022 lalu, dengan berjualan donat kentang dan 2023 memulai menjadi pengrajin tempe hingga menjadi kripik tempe," kata Wahyu Apriyani pada Kutairaya, Jumat (13/6/2025).

Awalnya, produk kripik tempe ini belum memiliki pasar yang luas. Pangsa pasar kripik tempe ini hanya sebatas di lingkup Kecamatan Loa Kulu. Namun saat ini, atas dukungan dari pemerintah desa Loh Sumber Kecamatan Loa Kulu, kripik tempe tersebut mampu menembus pasar luar daerah.

"Produk kripik tempe menjadi produk unggulan sebagai buah tangan atau oleh oleh. Pemasaran produk ini dibantu oleh pemerintah desa Loh Sumber, yang bekerjasama dengan PT. MHU," jelasnya.

Pihaknya mengaku, peran pemerintah desa Loh Sumber dalam mengembangkan dan memajukan usaha, sangat dirasakan. Melalui penyediaan pangsa pasar ini, diyakini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Peran pemerintah desa Loh Sumber tak hanya menyediakan pasar. Tapi juga akan dibantu alat produksi atau pemotong tempe," ucapnya.

Menurutnya, dengan adaya mesin produksi tersebut dapat membantu dalam proses produksi, dengan jumlah lebih banyak. Sementara ini kendala yang dihadapi ketika mendapatkan pesanan dengan jumlah banyak.

"Pesanan yang sering diterima sekitar 5-10 KG kripik tempe. Kripik tempe itu dijual dengan harga 15 ribu rupiah per bungkus, dengan berat 100 gram," ujarnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah desa Loh Sumber, yang telah memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan usaha ini.

Sementara itu Kepala Desa Loh Sumber Sukirno menjelaskan, produk unggulan UMKM di Loh Sumber yaitu tempe dan produk turunannya yaitu kripik tempe. Ada sekitar 40 warga menjadi pengrajin tempe di Loh Sumber ini.

"Dengn adanya potensi ini, kami mendorong mereka untuk membuat produk turunannya. Sehingga dapat menambah nilai perekonomian masyarakat," jelas Sukirno.

Pihaknya meminta kepada masyarakat, untuk terus melakukan inovasi khususnya dalam mengembangkan usahanya. Sementara produk tempe mentah itu bisa diolah menjadi tempe goreng, kripik tempe dan lainnya.

"Kami komitmen mendukung masyarakat desa khususnya dalam pengembangan usaha. Dengan catatan masyarakat harus serius, sehingga dukungan atau bantuan yang diberikan bisa tepat sasaran," ucapnya.

Pemerintah desa Loh Sumber telah menyediakan pasar khususnya pada olahan kripik tempe. Pihaknya menjalin kerja sama dengan PT. MHU.

Selain itu, PT. MHU juga akan memberikan bantuan berupa alat produksi tempe atau pemotong tempe. Hal ini merupakan bentuk dukungan pemerintah desa dan dunia usaha, terhadap produk UMKM lokal.

"Kita masih menunggu alat mesin produksi itu datang dari Pulau Jawa," pungkasnya. (ary)



Pasang Iklan
Top