
(Kepala Bawaslu Kukar, Teguh Wibowo)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Menjelang hari pemungutan suara, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus mematangkan sejumlah persiapan penting. Kepala Bawaslu Kukar, Teguh Wibowo, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengantisipasi berbagai tahapan krusial, mulai dari distribusi logistik hingga pengawasan masa tenang.
Menurut Teguh, saat ini Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sedang melakukan pengesetan logistik pemilu. Berdasarkan informasi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), proses pendistribusian logistik ke masing-masing kecamatan akan dilaksanakan pada Rabu (16/4/2025).
Bawaslu pun telah menyiapkan tim pengawasan yang bekerja sama dengan Bawaslu Kabupaten dan pengawas kecamatan untuk memastikan proses distribusi berjalan lancar dan sesuai prosedur.
“Bawaslu akan mengawal pendistribusian logistik secara ketat. Kami tidak ingin ada potensi masalah dalam penyalurannya,” tegas Teguh Selasa (15/4/2025)
Selain pengawasan logistik, Bawaslu Kukar juga tengah fokus pada penertiban alat peraga kampanye (APK). Mengingat mulai malam ini pukul 00.01 WITA sudah memasuki masa tenang, maka seluruh APK di wilayah Kukar wajib segera dibersihkan sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Kami sudah koordinasi dengan teman-teman di KPU. Saat ini kami masih menunggu proses penertiban dilakukan oleh Panwas Kecamatan dan PPK di seluruh Kukar,” jelas Teguh.
Tak hanya itu, Bawaslu juga telah membentuk Tim SEBER (Sentra Gakkumdu Bersama) dan tim patroli khusus untuk mengawasi pelanggaran selama masa tenang, termasuk potensi praktik politik uang (money politics) yang kerap terjadi menjelang hari H.
“Masa tenang harus benar-benar bersih dari segala bentuk kampanye terselubung maupun praktik politik uang. Kami akan turun langsung hingga ke tingkat desa untuk mengawasi,” ujarnya.
Teguh menambahkan, ada tiga fokus utama Bawaslu Kukar selama masa tenang ini. Pertama, antisipasi terhadap praktik politik uang yang dinilai sangat rawan terjadi. Kedua, isu partisipasi pemilih yang diperkirakan akan terdampak oleh kondisi cuaca ekstrem. Beberapa wilayah di Kukar bahkan sudah dilanda banjir dan berpotensi mengalami genangan lebih parah, yang bisa memengaruhi kehadiran pemilih di TPS.
“Cuaca buruk bisa jadi tantangan tersendiri. Kita harus memastikan semua warga tetap bisa menyalurkan hak suaranya meski dalam kondisi tidak ideal,” kata Teguh.
Fokus ketiga adalah memastikan proses pemungutan dan penghitungan suara berjalan sesuai aturan, sehingga bisa meminimalisir potensi terjadinya pemungutan suara ulang.
“Kami akan mengawasi ketat seluruh tahapan, mulai dari pembukaan TPS hingga rekapitulasi. Tujuannya agar hasil pemilu benar-benar mencerminkan pilihan rakyat, tanpa cacat prosedur,” tutup Teguh. (Dri)