
TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Warga Kecamatan Kenohan tengah waspada pada banjir yang kembali datang, seperti tamu yang tak diundang namun kerap hadir setiap musim hujan tiba.
Selama beberapa malam terakhir, hujan deras mengguyur wilayah Kenohan tanpa jeda.
Camat Kenohan, Kaspul, menyebut fenomena ini bukan sekadar hujan musiman, melainkan awal dari rangkaian panjang kewaspadaan.
“Hujan deras, sebagian desa banjir dan beberapa aktivitas harus terhenti dulu sejenak,” tuturnya, Rabu (9/4/2025),
Desa-desa seperti Semayang, Kahala Ilir, Teluk Muda, Loa Surut, dan Teluk Bingkai, kembali tergenang. Air setinggi 40-50 cm sepangkal paha orang dewasa membuat anak-anak tak bisa sekolah, para petani menunda panen, dan warung-warung kecil terpaksa tutup lebih awal.
Namun bukan hanya genangan air yang menjadi tantangan. Di Desa Lamin Telihan, khususnya Dusun Malong, warga mulai kesulitan mendapatkan pasokan kebutuhan pokok. Mobil logistik tak bisa menembus banjir, dan gas elpiji ukuran besar menjadi barang langka.
“Kami ingin cek langsung ke lokasi, memastikan keadaan warga benar-benar diperhatikan,” ucap Kaspul.
Di balik laporan resmi dan data yang dipetakan, ada suara-suara kecil yang kadang luput: ibu-ibu yang harus menanak nasi di dapur seadanya, anak-anak yang bermain air bukan karena gembira, melainkan karena tidak punya pilihan lain.
Pemerintah kecamatan kini terus memantau dan berharap bantuan segera mengalir. Kaspul mengaku sudah berkoordinasi dengan BPBD dan OPD terkait.
“Biasanya banjir seperti ini cepat surut, tapi kami tidak mau lengah. Kami harus siap, apapun yang terjadi,” tegasnya. (Dri)