• Sabtu, 06 Desember 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur





TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Muhammadiyah Kutai Kartanegara (Kukar) melaksanakan sholat Idul Fitri 1446 Hijriah di sejumlah lokasi, termasuk di Terminal Pasar Tangga Arung, pada Senin (31/3/2025). Sholat dimulai pukul 07.10 WITA dan dihadiri oleh ratusan jamaah yang merayakan Hari Kemenangan setelah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Acara tersebut dihadiri oleh Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Mohammad Yusran Darma. Sholat Idul Fitri dipimpin oleh Ustadz Baihaqi, S.Sos, seorang alumni SMA Muhammadiyah Tenggarong dan penghafal Al-Qur’an yang juga terlibat dalam Program Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. Khutbah Idul Fitri disampaikan oleh Ustadz Taufik Rahman, Ketua Lembaga Pengkajian dan Pembinaan Rakyat (LPCR) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Timur.

Dalam khutbahnya, Mohammad Yusran Darma menyampaikan bahwa Idul Fitri merupakan hari kemenangan bagi umat Muslim setelah menjalankan ibadah puasa, dan menjadi momentum untuk kembali kepada kesucian dan kemurnian fitrah manusia. “Esensi Idul Fitri adalah sebagai hari kemenangan bagi kaum Muslimin untuk memperbaharui diri dan menyucikan hati,” ujar Yusran.

Lebih lanjut, Yusran mengajak umat untuk merayakan Idul Fitri dengan rasa syukur dan kebahagiaan. Ia juga mengingatkan pentingnya menyemarakkan suasana dengan lantunan takbir, tahlil, dan tahmid memuji kebesaran Allah SWT.

Dalam kesempatan tersebut, Yusran menekankan pentingnya memakmurkan masjid dan melanjutkan kegiatan ibadah sepanjang tahun, bukan hanya pada bulan Ramadhan. Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara terus berupaya meningkatkan kualitas umat melalui berbagai program, termasuk revitalisasi rumah ibadah melalui program Kukar Begah. Program ini telah berhasil merehabilitasi lebih dari 700 rumah ibadah, melebihi target yang ditetapkan.

Selain itu, Yusran juga menyinggung tentang program Gerakan Etam Mengaji (GEMA) yang dimulai pada 2018. Program ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar dan mengurangi ketimpangan sosial di kalangan masyarakat Muslim di Kutai Kartanegara. “Kami mengucapkan terima kasih kepada ulama, tokoh masyarakat, ustadz, dan seluruh masyarakat yang telah bekerja sama dalam membina umat,” ujarnya.

Melalui pencapaian program satu desa satu masjid, pemerintah berharap dapat memperkuat keberadaan masjid di setiap desa serta meningkatkan kualitas pembinaan umat melalui ibadah dan kegiatan keagamaan yang lebih intensif.

Yusran juga mengingatkan bahwa masjid adalah tempat penting untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah, terutama selama bulan Ramadhan. “Masjid adalah sarana untuk membentuk mentalitas spiritual agar umat terlatih menjadi pribadi yang takwa, sabar, dan tangguh dalam beribadah,” pungkasnya.

Terakhir, Yusran mengimbau agar masjid tetap dimakmurkan sepanjang tahun, dengan melibatkan Ikatan Remaja Masjid (IRMA) dalam merawat peralatan ibadah serta memperkuat pendidikan Al-Qur’an dan pengajian yang dapat menyemarakkan syiar Islam dan pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitar masjid. (Dri)



Pasang Iklan
Top