TENGGARONG, (KutaiRaya.com) PT Bramasta Sakti memadukan pertanian dan peternakan dalam mengelola lahan pasca tambang dengan melibatkan masyarakat. Program ini tidak hanya mengoptimalkan lahan bekas tambang, tetapi juga memberikan peluang ekonomi yang menjanjikan bagi warga sekitar.
Pormen Mini Ranch Jaya Tama PT Bramasta Sakti, Yoga menjelaskan bahwa di lokasi pengelolaan lahan ini, terdapat berbagai aktivitas pertanian dan peternakan. PT Bramasta Sakti mengembangkan perkebunan jabung, lahan rumput kodot seluas 12 hektare untuk pakan ternak, serta budidaya sereh wangi dan koeeng-keeng. Selain itu, terdapat juga peternakan rusa yang menjadi bagian dari diversifikasi usaha mereka.
"Kami PT Bramasta Sakti juga tengah mengembangkan konsep agro-edu wisata, yang ke depannya akan dikembangkan menjadi destinasi agro-wisata, termasuk fasilitas kemping dan edukasi pertanian. Selain itu, perusahaan mulai menjalin kerja sama dengan SMK dan universitas di Kalimantan Timur untuk mendukung pendidikan di bidang pertanian dan peternakan." ujar Yoga Jumat (14/2/25)
Saat ini, kebutuhan sapi di Kalimantan Timur baru terpenuhi 30%, dari total kebutuhan tahunan sekitar 80 ribu ekor sapi. Dengan demikian, masih ada kekurangan sekitar 54 ribu ekor per tahun, yang sebagian besar dipenuhi dari luar daerah seperti Kupang (NTT) dan Sulawesi.
PT Bramasta Sakti melihat peluang besar ini dengan mengembangkan lahan pakan ternak seluas 12 hektare yang telah bekerja sama dengan masyarakat setempat.
"Hasil panen rumput tidak hanya digunakan sendiri, tetapi juga dipasok ke daerah lain seperti Sangatta dan Bontang, menjadikan perusahaan sebagai pusat penyedia pakan ternak di Kalimantan Timur." sebutnya
Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), PT Bramasta Sakti aktif dalam Pengembangan peternakan sapi dan perbaikan genetik, Pengelolaan kebun hijauan pakan ternak, Peningkatan kesehatan ternak
Sapi dipilih sebagai fokus utama karena tidak hanya menghasilkan daging, tetapi juga limbahnya dapat diolah menjadi pupuk organik yang mendukung pertanian.
Program budidaya rumput juga memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat.
Petani yang bergabung dalam program ini dapat memperoleh penghasilan sekitar Rp3 juta per bulan dari hasil penjualan rumput. Saat ini, PT Bramasta Sakti menjadi satu-satunya pihak di Kalimantan Timur yang memiliki lahan rumput seluas 12 hektare.
Pada awalnya, mengajak masyarakat untuk menanam rumput sebagai komoditas masih sulit karena belum umum dilakukan. Namun, setelah dijalankan secara bertahap, kini perusahaan telah menjadi penyuplai utama rumput untuk peternakan sapi di Kalimantan Timur.
Produktivitas rumput juga mengalami peningkatan signifikan. Jika sebelumnya hasil panen hanya sekitar 2 kg per meter persegi, kini meningkat menjadi 4 kg per meter persegi, atau setara dengan 40 ton rumput per hektare dalam satu rotasi panen.
PT Bramasta Sakti telah memperoleh hak paten untuk pupuk organik yang dihasilkan dari limbah peternakan sapi, baik dalam bentuk padat maupun cair. Hak paten ini terdaftar atas nama perusahaan yang bekerja sama dengan Politeknik Pertanian Samarinda.
"Pupuk organik ini sangat bermanfaat bagi lahan pasca tambang, yang membutuhkan unsur hara dalam jumlah besar. Saat ini, produksi pupuk masih dalam tahap awal, namun ke depan perusahaan berencana memperluas pemasaran karena hasil uji menunjukkan efektivitasnya yang tinggi." jelasnya. (Dri)