
TENGGARONG, (KutaiRaya.com) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-122 tahun 2024 di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) di Desa Kertabuana, Kecamatan Tenggarong Seberang, resmi dimulai pada Rabu (2/10/24). Pembukaan kegiatan ini dilakukan secara langsung oleh Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kukar, Bambang Arwanto.
Kegiatan TMMD ini merupakan hasil kolaborasi antara TNI dan pemerintah daerah dalam upaya percepatan pembangunan di daerah pedesaan, khususnya di bidang pertanian. Letkol Czi Damai Adi Setiawan, Dandim 0906 Kukar, menyatakan bahwa TMMD ke-122 ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah kabupaten, kecamatan, desa, serta sektor swasta.
"Sasarannya ada fisik dan non fisik. Untuk fisik, kami melanjutkan program ketahanan pangan dengan peningkatan infrastruktur pertanian seperti pembangunan 3.200 meter jalan usaha tani, 12 unit jembatan penghubung antar hamparan, 14 jenis gorong-gorong, dan 1 DAM air. Selain itu, kami juga membangun tiga unit rehabilitasi Rumah Layak Huni (RLH), tiga sumur bor masyarakat, serta menambah empat sumur bor untuk pertanian,"ungkap Letkol Damai.
Total anggaran yang dialokasikan untuk pelaksanaan TMMD di Kertabuana mencapai Rp 3,1 miliar. Kegiatan ini melibatkan 150 personil, termasuk satuan tempur dari Kodam VI dan bantuan dari Polres setempat. Letkol Damai berharap semua pihak dapat menyukseskan program ini demi kemajuan desa Kertabuana.
Sementara Pjs Bupati Kukar, Bambang Arwanto, mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada jajaran TNI Angkatan Darat, khususnya Kodim 0906 Kabupaten Kutai Kartanegara, atas bantuan mereka dalam program TMMD ke-122 ini.
"Program ini sangat membantu percepatan pembangunan, terutama di sektor pertanian yang sejalan dengan rencana pembangunan jangka menengah dan panjang di Kabupaten Kukar," ujar Bambang.
Bambang menambahkan bahwa Desa Kertabuana dipilih sebagai lokasi TMMD karena merupakan sentra pertanian produktif namun masih miskin sarana dan prasarana pertaniannya. Oleh karena itu, intervensi dari TNI sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur pertanian di desa tersebut.
"Kami berharap semua pihak, termasuk kecamatan, desa, dan perusahaan-perusahaan di sini, dapat berkontribusi secara optimal dalam program ini. Kolaborasi ini sangat penting untuk mencapai keberhasilan program dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," pungkas Bambang.
Program TMMD ke-122 ini tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada peningkatan kapasitas dan kesejahteraan masyarakat desa. Dengan adanya program ini, diharapkan Desa Kertabuana dapat menjadi model pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan mampu meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Kutai Kartanegara. (dri)