• Senin, 29 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara



Miliki perairan yang bersih membuat Desa Kresik kembangkan produksi garam krosok.

TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Selain memiliki beberapa potensi lokal seperti pariwisata dan perikanan, Desa Kersik yang berada di Kecamatan Marang Kayu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) juga memiliki perairan yang bersih. Sehingga berpotensi untuk dikembangkan produksi garam krosok.

Ketua Kelompok petani garam Desa Kersik Muh Amin mengatakan bahwa produksi garam baru pertama dikembangkan di Desa Kersik sejak 3 bulan lalu. Untuk produksi garamnya menggunakan sistem flanel yang merupakan bantuan dari Dinas Kelautan dan Perikan Provinsi Kalimantan Timur.

Muh Amin mengungkapkan untuk pengelolaan garam krosok dibantu oleh Bumdes untuk sewa lahan dengan sistem pinjam kelompok. Melihat potensi yang ada pihak Desa ingin kembangkan garam kerosok ini jadi industri garam. Namun saat ini produksi belum maksimal jadi sementara hanya bisa produksi garam kerosok.

"Sementara untuk harga jual garam kerosok ini Rp 5.000 per kg. Kemudian untuk penjualan garam, dijual disekitar Desa Kersik karena disini ada usaha penggemukan sapi dan hasil dari garam ini ditampung di usaha penggemukan sapi tersebut."ungkap Muh Amin Kamis (23/3/23)..

Sementara itu, Kepala Desa Kersik Jumadi mengatakan bahwa saat ini memang sudah di kembangkan oleh kelompok tani garam dengan bantuan dari pemerintah.

"Kami dari Pemerintah Desa Kersik siap mendukung pengembangan garam ini, apabila produksi garam kerosok ini bisa berjalan dengan baik, punya nilai ekonomis yang baik. Kami kedepan berencana mengembangkan garam industri, namun saat ini masih belum maksimal. Sehingga baru memproduksi garam krosok," ujarnya.

Dikatakan Jumadi Desa Kersik memiliki potensi untuk pengembangan garam, karena bahan baku berupa air laut dan kualitas airnya masih terbilang bagus untuk membuat garam. Untuk itu harus ditopang dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik, punya kemampuan modifikasi dan proses pembuatan garam ini juga perlu penyesuaian.

Dimana harus banyak treatment dan ujicoba. Jadi harus banyak lakukan percobaan agar hasilnya bisa maksimal. Kalo memang kedepannya arahnya melibatkan Bumdes intuk dikembangkan ke garam yodium.

"Harapan kami kedepan produksi garam ini bisa maksimal dan produksinya memiliki nilai ekonomis yang baik. Sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat khususnya petani garam." tutupnya. (*dri/adv)

Pasang Iklan
Top