• Sabtu, 27 Juli 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara



(Ilustrasi anjing terkena virus rabies)


TENGGARONG (KutaiRaya.com) - Kondisi penyebaran virus rabies dari gigitan anjing cukup mengkhawatirkan di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, saat ini terdapat 28 provinsi di Indonesia yang menjadi endemis rabies. Sedangkan berdasarkan jumlah yang terlapor melalui Kementerian Pertanian tahun 2023, sudah ada 234 kasus rabies di 10 provinsi di Indonesia, yaitu di Bali, Jambi, Kalsel, Lampung, NTB, NTT, Riau, Sulsel, Sulteng dan Sumut.

Untuk itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Kukar saat ini telah melakukan tindakan sigap terhadap penyebaran virus rabies yang tengah merebak tersebut, dan upaya Dinkes Kukar mencegah virus tersebut, yakni menyediakan vaksinasi dan tempat perlindungan Rabies Center.

Menurut Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kukar, Supriyadi, antisipasi yang dilakukan Dinkes Kukar menyiapkan lima Rabies Center dengan vaksin anti rabies di lokasi tersebut. Dan tersebar di seluruh pusat kesehatan di Kukar,yakni di RSUD AM Parikesit Kukar, Puskesmas Kota Bangun, Puskesmas Muara Badak, Puskesmas Muara Jawa dan Puskesmas Kembang Janggut.

"Antisipasi rabies ini terus digalakkan. Dikarenakan, hingga pertengahan 2023 ini sudah ada 67 kasus gigitan rabies di Kukar yang tercatat Dinkes. Sedangkan tahun lalunya, gigitan rabies di Kukar mencapai 133 kasus. Kami bersyukur kasus ini sudah tertangani dengan penyuntikkan vaksin anti rabies kepada hewan yang terjangkiti. Dari tahun lalu hingga pertengahan tahun 2023 juga kami pastikan tidak ada korban meninggal akibat terinfeksi rabies karena sudah kami antisipasi terlebih dahulu," terang Supriyadi kepada awak media, Jumat (23/06/2023).

Ia menjelaskan, untuk di Kukar asal kasus gigitan rabies didominasi dari anjing, kucing dan monyet. Untuk kawasan hulu Kukar, kasus dikarenakan gigitan monyet. Dan kawasan perkotaan didominasi gigitan anjing dan kucing.

"Saya juga mengapresiasi pencegahan dini yang dilakukan masyarakat. Setelah mendapat gigitan, masyarakat langsung melapor dan memeriksakan diri ke puskesmas terdekat ataupun Rabies Center. Korban tergigit dapat segera mencuci bersih bekas gigitan mereka dengan sabun dan air mengalir untuk pertolongan pertama. Yang kemudian akan dilakukan penyuntikan vaksin anti rabies untuk penanganan selanjutnya oleh tenaga kesehatan," bebernya.

Ia menambahkan, untuk jumlah vaksin yang kita miliki di Kukar sangat cukup, masing-masing dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebanyak sembilan vial. Dan yang bersumber dari APBD Kukar sebanyak 250 vial.

"Sejauh ini ketersediaan vaksin tersebut di Kukar Insya Allah aman," imbuhnya.

Untuk diketahui, virus rabies adalah virus Ribonucleic Acid (RNA) yang termasuk dalam famili Rhabdoviridae. Rabies sering disebut sebagai "penyakit anjing gila". Namun, perlu dicatat bahwa mamalia lain seperti kucing, monyet, kelelawar, serigala, dan rakun juga dapat terinfeksi rabies dan menularkannya ke manusia. (One/Adv)

Pasang Iklan
Top