• Minggu, 28 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara




TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Lomba Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) ke 8 Tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang diselenggarakan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mulai 25 25 Juni sampai 27 Juni 2022 resmi dibuka. Bertempat di lapangan basket Stadion Rondong Demang Tenggarong, Sabtu (25/6/2022).

Lomba Gelar TTG tersebut dibuka oleh Plt Sekretaris Provinsi (Seprov) Kaltim Riza Indra Riadi mewakili Gubernur, turut hadir Bupati Kukar Edi Damansyah, Wakil Bupati Rendi Solihin, Seketaris Daerah Sunggono, Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura XXI Sultan Adji Muhammad Arifin, Kepala DPMD Kaltim M Siradjudin, dan undangan lainnya.

Mewakili Gubernur Kaltim, Pj Sekprov Riza Indra Riadi menyambut baik kegiatan gelar dan lomba TTG ini, dengan harapan semoga bermanfaat dan menjadi informasi terkait wawasan teknologi tepat guna sehingga masyarakat mampu meningkatkan daya saing dan nilai tambah.

"Serta dapat mendorong keunggulan kreativitas menuju kesejahteraan dan kemandirian masyarakat desa," kata Riza Indra Riadi membacakan sambutan tertulis Gubernur Kaltim H Isran Noor.

Gubernur menyebutkan, gelar dan lomba TTG yang dilaksanakan setiap tahun merupakan upaya pemerintah untuk pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan daya saing di desa melalui pengembangan teknologi tepat guna.

Selain itu juga untuk mempercepat alih teknologi dari sumber inovasi kepada pengguna untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk UMKM yang ada di desa, hingga mampu berdaya saing dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Gelar TTG merupakan strategi untuk menyalurkan informasi tentang berbagai teknologi tepat guna unggulan yang dapat memberikan nilai tambah untuk daya saing usaha," tambahnya.

Sementara Pelaksana Lomba Gelar TTG Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim, Muhammad Syirajuddin mengatakan, kegiatan ini bertujuan sebagai wadah memasyarakatkan dan untuk langkah produktif masyarakat desa atau kelompok masyarakat yang ada di desa maupun kelurahan serta melihat peluang kemitraan dan kerjasama baik pemerintah daerah, desa, kelurahan, swasta maupun kelompok masyarakat.

"Pelaksanaan ini didasari Permen Desa 23/2017 tentang pengembangan dan penerapan Teknologi Tepat Guna. Selain itu juga bertujuan untuk mensinergikan sasaran TTG kepada posyantek, para inisiator dan momentum kemunculan wirausaha baru yang memanfaatkan TTG untuk penunjang usaha demi kemandirian ekonomi masyarakat," ungkapnya.

Ia menyebut Gelaran lomba TTG ini diikuti oleh delapan Kabupaten Kota yakni Samarinda, Paser, Balikpapan, Kutim Bontang, PPU, Kubar dan Kukar. Peserta yang menampilkan pameran berupa TTG akan dinilai secara obyektif oleh para juri yang berlatar belakang akademisi baik dari Politeknik Samarinda maupun Universitas Kutai Kartanegara dan Universitas Mulawarman Samarinda.

"Untuk daerah yang akan juara pada tingkat provinsi ini nantinya akan mewakili Kaltim untuk lomba TTG tingkat nasional di Jawa Barat," terangnya.

Syirajuddin berharap semoga ke depan mendapatkan perhatian serius oleh stakeholder karena TTG ini menjadi jembatan menuju kemandirian dan kesejahteraan. Bentuk pedulinya dunia usaha bisa berupa CSR ke Posyantek, seperti beberapa perusahaan yang telah menunjukkan kontribusinya di Paser dan Bontang.

Sementara itu Bupati Kukar Edi Damansyah mengucapkan terima kasih Kukar telah ditunjuk menjadi penyelenggara TTG tahun 2022. Tentunya dari kegiatan ini diharapan bisa memberikan dorongan dan motivasi kepada jajaran pemerintahan Kabupaten, seluruh masyarakat agar terus melakukan kreatifitas dan inovasinya dengan teknologi tepat guna.

"Jadi hari ini segala hal memerlukan teknologi apalagi memang bisa memproduksi yang tepat guna sesuai dengan karakteristik wilayah masing-masing." ujarnya.

Selain itu Edi juga berharap Gelar TTG bisa memberikan dorongan agar masyarakat itu termotivasi terus untuk berkarya dan inovasi. Dan bisa merubah budaya kerja sehingga apa yang ditemukan oleh warga ini bisa terus dikembangkan. Tentunya ini tidak bisa berkembang kalau pemerintah tidak hadir untuk mengawal ini dari hulu sampai hilir.

"Jangan sampai nanti, hasil yang sudah ditemukan dibuat oleh warga masyarakat ini lantas terstop di momen seremonial saja mestinya dari lomba ini saya berdoa ini bisa mendapatkan prestasi hingga ke tingkat nasional." pungkasnya. (*dri)

Pasang Iklan
Top