• Sabtu, 27 Juli 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara



(Dewan juri saat mendengarkan presentasi dari salah satu peserta)



TENGGARONG, Memasuki tahap wawancara atau presentasi pada pelaksanaan Lomba Pemilihan Wirausaha Muda Pemula Berprestasi (WMPB) yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), ke 10 peserta WMPB yang telah lolos seleksi verifikasi, pada Rabu (2/12/2020) mempresentasikan usahanya dihadapan para dewan juri, di ruang WPM Dispora Kukar.

Dewan juri yang dilibatkan dalam penilaian lomba WMPB 2020 ini yaitu dari pihak Dispora Aji Ali Husni, kemudian dari Diskominfo yakni Ahmad Rianto, dan tenaga ahli klinik WPM yakni Selamat dan Priyanto.

"Tahapan akhir ini untuk menentukan siapa yang bisa menjadi yang terbaik dalam mengelola usahanya tersebut," kata Kepala Dispora Kukar H. Awang Ilham melalui Kepala Bidang (Kabid) Kewirausahaan Kepemudaan dan Kepramukaan Aji Ali Husni.

Ia menambahkan, 10 peserta yang di seleksi wawancara terdapat 4 kategori yang telah di tetapkan yaitu, kategori taknopreneur ada 3 peserta, sosial preneur ada 1 peserta, industri kreatif ada 6 peserta, untuk kategori religopreneur tidak ada peserta

"Harapan kami kepada mereka yang berkompetisi bagian dari menambah ilmu dan pengalaman, agar bisa mengembangkan dan mengelolah dengan baik usahanya," Kata Aji Ali, Rabu (2/12/2020).

Sementara itu juri WPMB dari Diskominfo Kukar Ahmad Rianto mengatakan, bahwa dengan terlibatnya pihak Diskominfo melalui komunikasi publiknya bisa membantu semua peserta WPMB, tentunya dengan talenta talenta wirausaha muda dan kearifan lokal yang akan diberika suport, dimana kekuatan produk lokal bisa diberikan kebijakan dengan legalitas yang kuat.

Sementara salah satu peserta WPMB Yolan Yuliana Devi mengaku, sangat berterima kasih telah ada program seperti ini, dimana tujuan mengikuti perlombaan tersebut ialah, menjadi perusahaan terbaik dalam menyediakan produk dan jasa di bidang perawatan kecantikan dan mengangkat produk lokal khususnya masker organik bawang tiwai agar lebih di kenal, dan saat ini kendala yang dirasakan adalah tidak mempunyai teknologi mesin, jika mempunyai alat atau mesin bisa memproduksi lebih banyak lagi.

"Harapan saya adalah bisa mengembangkan home industri menjadi lebih besar lagi dan lebih layak serta dapat memperkerjakan lebih banyak lagi masyarakat di sekitar kedepannya" ungkap Yolan."katanya. (mad/ADV Diskominfo)

Pasang Iklan
Top