DPRD Kutai Kartanegara mendukung langkah Pemkab untuk menitikberatkan pada pembangunan sektor pertanian dalam arti luas dan pariwisata.

Hal ini disampaikan Ketua DPRD Salehudin SSos, Sfil belum lama ini.


Menurut Salehudin,sejak 2015 lalu, kondisi keuangan Kukar yang selama ini bergantung pada dana bagi hasil daerah dari pemerintah pusat, terus menunjukan tren menurun, bahkan sampai 2017 ini kondisi APBD yang sebelumnya mencapai Rp6-7 triliun, kini hanya kisaran Rp4 triliunan.


Dampak dari penurunan tersebut, banyak kegiatan kegiatan terpangkas. Disetiap OPD hanya teranggarkan pada skala kebutuhan prioritas, pun begitu pada 2018 mendatang nampaknya keuangan juga serupa dengan tahun ini.


“Pada sector pertanian dalam arti luas, masih banyak potensi yang belum tergali maksimal, baik perkebunan, perikanan, peternakan dan pertanian. Juga sector pariwisata sejauh ini juga kita lihat menunjukkan peningkatan. Seperti misalnya PAD Pulau Kumala, dimana sebelumnya hanya kisaran Rp1 miliar, kini sudah mencapai Rp8-Rp.10 miliar,” ungkapnya.


Salehudin mengajak semua elemen untuk optimis bekerja lebih baik lagi. Saat ini juga tren harga batubara mengalami peninggkatan, mudah mudahan itu nantinya juga berdampak positif terhadap penambahan APBD kita nantinya. (boy)