• Sabtu, 27 Juli 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara




TENGGARONG - (KutaiRaya.com) Kelompok Usaha Garam Rakyat (KUGAR) di Desa Kersik, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), melihat potensi yang menjanjikan dalam usaha garam krosok yang produksinya menggunakan sistem tunnel.

Ketua KUGAR Kersik 2, Sigit Sarlan, menjelaskan bahwa modal awal untuk membangun usaha garam sekitar Rp150 juta, namun, setelahnya hanya memerlukan modal biaya listrik untuk pompa air. Omzet per bulan tidak menentu karena tergantung pada cuaca, namun bisa mencapai Rp 5-10 juta sekali panen.

"Kami berharap kelompok KUGAR Kersik 2 dapat menjadi percontohan untuk pengolahan garam di Kalimantan, karena selama ini garam masih dipasok dari luar." ucap Sigit Kamis (8/2/2024) melalui telpon seluler.

Saat ini, KUGAR Kersik 2 memiliki tujuh rumah garam tunnel yang dibangun menggunakan plastik dan pipa, dengan luas sekitar 15 x 4 per unit tunnel. Satu kali panen mampu menghasilkan 600-700 kilogram garam dalam sekali panen, bahkan bisa ditingkatkan hingga 1 ton lebih.

Sementara untuk masa panen garam krosok sangat bergantung dengan cuaca, dan garam krosok ini masih dijual eceran untuk warga sekitar. Harga jualnya sekitar Rp 3-5 ribu per kilogram.

"Untuk pembangunan rumah garam tunnel ini mulai bulan Desember 2023 yang merupakan bantuan dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kukar," jelasnya

Sigit berharap Desa Kersik bisa menjadi desa pertama yang konsisten memproduksi garam, serta berharap agar Kalimantan dapat mandiri dalam produksi garamnya. (dri)

Pasang Iklan
Top