• Kamis, 05 Desember 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Dispora Kabupaten Kutai Kartanegara





JAKARTA (KutaiRaya.com) – PT Pertamina EP (PEP) Sangasanga Field berhasil meraih PROPER Emas dalam acara Penghargaan Anugrah Lingkungan PROPER 2023 yang diadakan di Hotel Bidakara, Jakarta (20/12). Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia K.H. Ma’ruf Amin yang didampingi Wakil Menteri KLHK Drs. Alue Dohong, M.Sc, Ph.D dan Ketua Dewan Pertimbangan Proper KLHK Prof. Sudharto P. Hadi, Mes Ph.D.

PROPER atau Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah bentuk penghargaan tertinggi dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terhadap perusahaan yang beroperasi di Indonesia dalam aspek pengelolaan lingkungan. PEP Sangasanga Field kali ini berhasil meraih predikat tertinggi untuk periode 2022-2023 melalui 3 Eco Inovasi dan Inovasi Sosial yang dijalankan Perusahaan.

General Manager Zona 9, Andre Wijanarko menyebutkan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari kontribusi banyak pihak untuk bersinergi bersama.

"Kami berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan, terutama masyarakat dan pemerintah dalam menjalankan program-program CSR yang inovatif dan mampu menciptakan manfaat dan nilai yang dinikmati bersama (creating shared value)," ujar Andre.

Andre menjelaskan, bahwa Perusahaan menerapkan inovasi sosial dan lingkungan dalam program CSR Perusahaan sehingga memberikan dampak yang signifikan dan berkelanjutan bagi masyarakat.

"Selain inovasi dalam pengelolaan operasi migas Perusahaanselamat, andal, patuh, dan ramah lingkungan, kami juga memiliki komitmen menjalankan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang mendukung pengembangan dan kemandirian masyarakat yang selaras dengan pencapaian tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan," tambahnya.

Sementara itu, Senior Manager Sangasanga Field Sigid Setiawan menambahkan, bahwa PEP Sangasanga Field menjalankan 3 (tiga) Program Eco Inovasi dalam perhelatan PROPER tahun ini, yaitu Alat Penyumbat Pipa Produksi Tanpa Bongkar Pasang Mandrel, Alat Perekam Tekanan Suhu Sumur Minyak, dan Alat Pengukur Level Ketinggian Minyak dan Air untuk Pengurangan Limbah B3.

"Eco inovasi ini memberikan dampak yang signifikan pada efisiensi energi, penurunan emisi gas rumah kaca (GRK), dan pengurangan limbah B3," tambahnya.

Menurut Sigid, inovasi Alat Penyumbat Pipa Produksi Tanpa Bongkar Pasang Mandrel menghasilkan efisiensi energi sebesar 216 gigajoule (GJ) dan penghematan sebesar Rp1,8 miliar.

"Alat Perekam Tekanan Suhu Sumur Minyak berhasil berkontribusi pada penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 24,91 ton CO2eq dan penghematan sebesar Rp2,65 miliar. Alat Pengukur Level Ketinggian Minyak dan Air untuk Pengurangan Limbah B3 sendiri berhasil memberikan kontribusi dalam penurunan limbah B3 sebesar 0,204 ton dan penghematan energi sebesar Rp. 1,62 juta," pungkasnya.

Pada aspek inovasi sosial, PEP Sangasanga Field menggerakkan sebuah program wisata berkelanjutan untuk pelestarian bekantan dan pemberdayaan masyarakat dengan nama ”Ekowisata Sungai Hitam Lestari” (SHL) di wilayah Kelurahan Kampung Lama, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Dengan program SHL ini, masalah sosial kelompok rentan seperti masyarakat miskin, keterbatasan perempuan untuk memperoleh pekerjaan, pengangguran usia produktif, dan keterbatasan edukasi terkait pelestarian ekosistem bekantan pada anak-anak dapat terjawab. (One)

Pasang Iklan
Top