(Kepala Desa Kota Bangun I, Nur Rohim)
KUKAR (KutaiRaya.com) - Masyarakat Desa Kota Bangun I sebagian besar merupakan transmigrasi dari daerah Jawa, tak heran jika mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai petani.
Untuk itu Desa Kota Bangun I Kecamatan Kota Bangun Darat kini mengoptimalkan potensi pertanian dan perkebunan, hal ini bertujuan dapat memberikan dampak berkelanjutan yang mensejahterakan warga setempat dengan sektor unggulan.
Hal ini diungkapkan Kades Kota Bangun I, Nur Rohim beberapa waktu lalu.
"Masyarakat disini mayoritas sebagai petani padi, karet dan hortikultura, ada juga yang bekerja di perusahaan sawit," ujar Nur Rohim.
Ia mengaku, saat ini di Desa Kota Bangun I memiliki sekitar 128 hektare lahan sawah produktif terbagi atas 4 hamparan lahan, dan ada yang sudah vakum selama beberapa tahun. Dilahan ini ada ada 12 kelompok tani yang mengurusnya.
"Tapi saat ini kami menghadapi permasalahan kadar asam tanah. Oleh karena itu, petani Desa Kota Bangun I memerlukan pupuk dolomit atau kapur untuk menetralisirnya. Untuk memecahkan permasalahan tersebut kami juga terus komunikasi dengan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar juga melakukan beberapa pengujian," terangnya.
Ia menambahkan, pihaknya terus terbuka menerima bantuan dari pemerintah. Sejak tahun 2020 para petani rutin mendapat 2 paket pupuk NPK, urea juga bantuan alsintan. Yakni 8 unit traktor dan 6 alat perontok padi berukuran kecil.
"Harapan kami perlu ada pendampingan dari tenaga ahli, dalam hal pengaplikasian pupuk dan penanggulangan hama, " harapnya. (One/Adv)