JAKARTA (KutaiRaya.com) – Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), menggelar lomba Business Plan ENVIROTECH 4.0 dengan mengusung tema Waste Reimagined.
Lomba yang terbuka untuk mahasiswa dari seluruh universitas di Indonesia ini merupakan kompetisi merancang konsep karya tulis ilmiah yang inovatif, yang dikolaborasi dengan manajemen bisnis pengelolaan sampah (5/02/2023 – 18/03/2023).
General Manager Zona 10, Djudjuwanto menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi komitmen pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan sesuai penerapan prinsip Environment, Social, dan Governance (ESG) dalam mendukung operasi migas yang selamat, andal, patuh, dan ramah lingkungan.
"Melalui kegiatan ini, PHKT terus mendorong beragam inovasi untuk menjalankan kebijakan perusahaan dalam pengelolaan sampah yang optimal dan berkelanjutan, serta membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya prinsip 3R (reduce, reuse, dan recycle)," jelas Djudjuwanto.
Sementara itu, Manager HSSE Operation PHKT Rotua Elyzabeth menyampaikan tingginya antusiasme peserta untuk mendaftar dalam lomba ini. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah peserta yang sangat besar, yaitu sebanyak 527 tim yang berasal dari perguruan tinggi negeri maupun swasta.
"Seluruh tim peserta lomba telah memberikan ide segar, kreatif, dan inovatif. Hal ini akan sangat berguna sebagai sumbangsih nyata dalam pengelolaan sampah di masa yang akan datang," ujar Rotua.
Rotua menambahkan, bahwa pemenang lomba ENVIROTECH 4.0 telah diumumkan secara daring pada 18 Maret 2023 lalu yang terdiri dari beberapa kategori, yaitu Best Innovation juara 1 diraih oleh Gamatetik dari Universitas Gadjah Mada (UGM), juara 2 oleh War Its dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), juara 3 oleh Stargaze dari UGM. Selanjutnya untuk Best Prototype diraih oleh Gamatetik dari UGM dan Best Presentation diraih oleh War Its dari ITS.
"Harapannya, dengan dilaksanakannya kegiatan ini mahasiswa di seluruh Indonesia dapat meningkatkan kreativitas dan kemampuan dalam perencanaan proyek, terutama dalam pengelolaan sampah yang akan berguna dalam mengatasi tantangan dan permasalahan yang ada di Indonesia," tutup Rotua. (One)