• Minggu, 28 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara




TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Seorang pria berinisial J (46) ditemukan meninggal dunia di dalam kamar rumahnya di Jalan Panjaitan Gang Ikhlas RT 07 Tenggarong, korban ditemukan pertama kali oleh warga sekitar yang mencium bau dari dalam rumah korban Senin (2/1/23) sekitar pukul 16.45 wita.

Ketua RT 07 Kelurahan Loa Ipuh Jurdi mengatakan, bahwa korban memang warga nya. Dia merupakan sekretaris RT, dan ke seharian nya kerja serabutan,

"Beberapa hari ini tidak kelihatan, terakhir komunikasi sejak sebelum natal, dia juga alami sakit paru paru dan sering pusing. Dan terakhir saudarannya sempat mengantar makanan pada 29 Desember yang lalu." ujarnya

Ia menyebut ada kecurigaan warga mencium bau busuk dari rumah korban, kemudian warga langsung mengecek ke arah bau tersebut posisi pintu depan rumah korban dikunci, namun pintu kamar tidak dikunci. Saat ditemukan mayat dalam keadaan telanjang, dan terlungkup,

"Selama ini korban dikenal termasuk orang yang mudah bergaul, dengan tetangga yang ada disekitar."jelasnya

Sementara Inafis Polres Kukar Briptu Deni Saputro yang berada di tempat kejadian mengugkapkan, setelah menerima informasi dari masyarakat pihaknya langsung ke TKP dan setelah sampai di TKP ditemukan satu mayat beserta barang buktibsajam parang, handuk, bantal, dan charger.

"Sementara mayat langsung dibawa ke rumah sakit, kita akan melakukan visum, dikarenakan adanya sebuah sajam, dan kejadian ini masih dalam proses penyidikan,"ungkapnya.

Ia menyebut, dugaan sementara saat ini masih menunggu proses visum, apabila ada temuan dari hasil visum tersebut akan dilakukan proses autopsi. Namun secara kasat mata kita tidak ditemukan apa-apa, karena posisinya mayat tersebut terlungkup dan dievakuasi dimasukan ke dalam kantong mayat, perkiraan kondisi mayat sekitar 1 pekan. Selanjutnya brang bukti dengan mayat jaraknya sekitar setengah meter, letaknya disamping sebelah kiri,

"Dari pihak keluarga tidak ada yang merasa keberatan, kita melakukan penyidikan sesuai SOP Polres, karena kita melihat dengan kasat mata ada sajam, dikhawatirkan ada motif yang lain, kita menyarankan untuk visum, tapi tergantung dari pihak keluarga lagi apakah menyetujui atau tidak." tutupnya. (*dri)

Pasang Iklan
Top