• Sabtu, 27 Juli 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara



Foto bersama disela sela kunjungan DPRD Madiun ke DPRD Kukar.

TENGGARONG, (KutaiRaya.com) DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terima kunjungan dari DPRD Kabupaten Madiun Jawa Timur (Jatim) perihal Study Komparatif terkait Pembangunan Infrastruktur dan Ketenagakerjaan. Kegiatan tersebut bertempat di ruang pimpinan DPRD Kukar, Senin (28/11/22).

Adapun rombongan yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Madiun H. Fery Sudarsono berserta Sekertariat dan Komisi D DPRD Madiun tersebut disambut langsung oleh Wakil Ketua III DPRD Kukar Siswo Cahyono.

Wakil Ketua III DPRD Kukar Siswo Cahyono mengatakan bahwa DPRD Kukar kedatangan DRPD Madiun, tujuannya untuk silaturahmi dan ingin tahu seperti apa kondisi Kukar yang dicanangkan sebagai IKN. Ia menyebut sebelum ke Kukar mereka sudah berjalan ke Titik Nol.

"Yang ingin mereka ketahui di Kukar adalah bagaimana kondisi perusahaan tambang, cuma kita tidak ada waktu mengajak berjalan ke perusahaan tambang karena batu bara itu merupakan sesuatu yang jarang di lihat oleh mereka di daerah Jawa. Apalagi identiknya yang terbesar dari postur APBD-nya dari Dana Bagi Hasil (DBH) Migas dan Batu Bara." ungkap Siswo Senin (28/11/22).

Siswo mengungkapkan, DPRD Madiun ingin belajar, berapa APBD Kukar. Setelah pengetokan, secara proporsionalnya seperti apa. Sampai saat ini Kukar masih di dominasi oleh DBH, APBD juga belum signifikan. Kalau anggaran APBD mereka itu sebesar Rp 1,9 Triliun, sudah termasuk gaji sedangkan di Kukar hampir Rp 2 Triliun itu untuk gaji. Jadi terkesima sekali melihat kondisi Kukar, tetapi mereka baru paham walaupun APBD Kukar itu besar, ternyata wilayah daerahnya luas.

"Saya sampaikan, Samarinda dan Balikpapan itu luasnya kurang lebih satu kecamatan di Kukar. Muara Kaman dan Tabang itu sudah sama dengan Samarinda dan Balikpapan." ujarnya.

Dan Siswo juga menyampaikan bahwa indentiknya Madiun, baik itu Kota maupun Kabupaten itu adalah Kota Pendekar, Kabupaten itu kampung pesilat. Kebetulan rombongan dari DPRD Madiun yang hadir itu orang silat, ada yang dari PSHT, Kera Sakti, Pagar Nusa dan Merpati Putih.

"Selama ini kita ketahui pusat perguruan besar berada di Madiun, ternyata mereka juga sesepuhnya perguruan," tutupnya. (*dri/adv)

Pasang Iklan
Top