• Senin, 29 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara




TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Kukar Bergerak (AKB) menggelar demo menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), masa aksi berunjukrasa di depan Kantor DPRD Kukar Rabu (7/9/22) siang.

Puluhan masa melakukan aksinya dari depan kantor DPRD Kukar diwarnai dengan pembakaran ban yang sebelumnya juga dilakukan Aliansi Kukar Menolak (AKM) pada Selasa (7/9/22) kemarin. Demo ini dilakukan menindaklanjuti kebijakan pemerintah yang menaikan harga BBM.

Mereka berharap unsur pimpinan DPRD untuk hadir dalam aksi demo dan menanggapi persolan kenaikan BBM ini, dan berharap ada komitmen dari Dewan Perwakilan Rakyat yang mempu menampung aspirasi dari masyarakat.

Koordinator Lapangan Eko Purwanto mengatakan pihaknya menyayangkan langkah pemerintah yang telah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Kebijakan ini dinilai tidak mempertimbangkan kondisi ekonomi masyarakat saat ini yang baru saja terdampak akibat covid 19.

"Oleh karena itu kami mahasiswa, pelajar, pemuda dan elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Kukar Bergerak (AKB) memiliki alasan yang mendasar untuk menolak kebijakan pemerintah tentang kenaikan BBM Bersubsidi." ujarnya.

Dia menyebut ada beberapa alasan mengapa kenaikan harga BBM harus di tolak yaitu pertama, pemerintah selalu berdalih bahwa kenaikan harga BBM dikarenaka selama ini 70 persen subsidi BBM dinikmati oleh orang mampu.

Tapi jika ditelusuri, data orang mampu ini menggunakan kemungkinan besar menggunakan standar garis kemeskinan yang ditetapkan pemerintah melalui BPS, dimana per maret 2021 ditetapkan sebesar Rp. 472.525. Jadi penduduk yang pengeluaran perkapitanya dalam sebulan di bawah angka itu, dikualifikasikan sebagai penduduk miskin.

Kedua, perbandingan dengan negara lain. Jika melihat Malaysia sebagai sample, maka pilihan menaikkan harga BBM adalah keliru besar. Sebagai perbandingan, harga bensin terbaru di Malaysia per Agustus 2022 dengan oktan 95 atau RON 95 dijual seharga RM 2,05 atau setara dengan Rp 6.780 per liter (kurs Rp 3.300),

"Bandingkan dengan harga pertalite (RON 90) dan pertamax (RON 92) di Indonesia. Harga bensin RON 95 di Malaysia yang notabene RON atau oktan-nya lebih bagus dari pertalite dan pertamax, jauh lebih murah." jelasnya.

Kemudian yang ketiga, kenaikan harga BBM, berkaitan erat dengan pembiayaan IKN. Untuk menyelamatkan lapak bisnis oligarki di proyek megah IKN ini, mulai dari menggenjot pajak, hingga pencabutan subsidi yang berimbas kepada kenaikan harga BBM ini. Jadi jelas jika kenaikan harga BBM ini adalah politik untuk pembiayaan IKN. Pemerintah mencari jalan pintas untuk pembiayaan IKN dengan cara mengorbankan rakyat.

"Berdasarkan 3 alasan ini, maka tidak ada pilihan bagi kita untuk tidak begerak melawan keputusan pemerintah yang tidak pro-rakyat ini. Semua elemen harus tumpah ruah ke jalan-jalan, ekspresikan sikap penolakan kita."tutupnya. (*dri)

Pasang Iklan
Top