• Minggu, 28 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara




TENGGARONG (KutaiRaya.com) - Potensi ekonomi dari kayu Balsa sangat menjanjikan, jika pohon Balsa bisa ditanam dan dikembangkan di Kukar tentu akan mensejahterakan masyarakat.

Hal ini diungkapkan CEO PT. Serayu Group Hasan, saat menjadi narasumber kegiatan sosialisasi peluang berusaha kayu Balsa tumpang sari tanaman pangan mendukung Kaltim berdaulat di Kabupaten Kukar, yang di selenggarakan PT. Bumi Hijau Pangan (BHP) berlangsung di Hotel Grand Elty, Rabu (24/02) pagi.

"Tentunya jika pohon ini dapat dikembangkan akan mensejahterakan rakyat dan kita akan bersinergi dengan rakyat, berjalan bersama-sama dengan pemberian bibit dan teknisnya, agar kita juga dapat mempercepat pembangunan industri kayu lapis dan perkayuan di Kukar bersama dengan PT. BHP, sehingga Kukar kedepan lebih maju," ungkap Hasan.

Sementara itu, Komisaris PT. BHP Setia Budi mengatakan, paparan yang diberikan dari CEO PT Serayu Group ini sangat menarik, maka kami tertarik bekerja sama untuk berusaha kayu Balsa di Kukar, mereka akan memberikan bibit, memberikan contoh menanam, pupuk sampai pemeliharaan, dan kedepan kita akan membangun industrinya sehingga tujuan akhirnya tentu saja dapat mensejahterakan masyarakat Kukar.

"Beberapa daerah di Indonesia yang sukses dengan kayu Balsa ini salah satunya di Banjarnegara dan sudah ada di 15 Provinsi, dan jika sudah berjalan di Kukar maka otomatis ekonomi rakyat akan berjalan dengan sendirinya, kemudian target kita secepatnya kegiatan ini bisa segera berjalan dan untuk tahap awal di lahan seluas 2,5 hektare di Tenggarong Seberang," terangnya.

Terpisah, Direktur PT. BHP Fajri Tridalaksana menambahkan, pada prinsipnya program ini merupakan program inisiatif dari Komisaris kami dan tentu untuk menyelenggarakannya juga harus mendapatkan banyak dukungan maka sosialisasi ini menjadi hal penting bagi kami, bahkan kita juga melibatkan pihak Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura agar ini bisa menjadi gerakan budaya.

"Jadi bukan hanya menghasilkan nilai komersil saja tetapi juga gerakan budaya menanam kembali di wadah Etam, karena prinsip krisis pangan dan karisi air ini mau tidak mau kita hadapi, seperti dikampung saat ini banyak memakai air galon dan tidak adalagi sumur resapan dan sistem pengairan kita cenderung hanya mengandalkan tadah hujan, ini menunjukkan bahwa kedepan persoalan air dan pangan masalah serius jangan dianggap enteng," paparnya.

Ia juga berharap, kedepan tidak ada pertanian itu tunggal tetapi integrasi yang menjadi penting.

"Dan konsep ini kita awali di Tenggarong Seberang tepatnya di kilometer 2,5 tepat di depan pesantren Al Mahsyar merupakan lokasi show window atau tempat bagaimana pengembangan Kayu Balsa," tutupnya.

Untuk diketahui, kunggulan lainnya Kayu Balsa ini untuk peredam suara yang paling bagus biasa untuk pesawat terbang, kapal laut, kapal selam dan lainnya termasuk papan selancar, sehingga saat ini termasuk kayu paling mahal. Kayu balsa juga digadang-gadang menjadi kayu masa depan lantaran pertumbuhannya bisa lebih cepat daripada sengon dan jabon yang saat ini marak dibudidaya. (One)

Pasang Iklan
Top