• Senin, 29 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara




TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Pela, Kecamatan Kota Bangun, terus berinovasi untuk mengembangkan sektor pariwisata, salah satunya dengan menggunakan QR Code atau Barcode dalam pembayaran, baik jual beli maupun tiket masuk.

Penggunaan QR Code ini memudahkan transaksi non tunai bagi pengunjung, cukup dengan smartphone saja untuk melakukan pembayaran.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Pela Alimin mengatakan, saat ini museum nelayan sudah menerapkan digitalisasi dengan code QR atau Barcode dan pembayarannya juga sudah menggunakan QRIS.

"Apabila ada wisatawan yang ingin mengetahui informasi terkait item-item yang ada di museum bisa melalui QR atau Barcode di situ semua sudah ada penjelasannya," jelas Alimin Senin (12/2/24).

Alimin mengungkapkan bahwasanya wisatawan sangat senang berkunjung ke Museum Nelayan dimana menurut mereka hal ini sangat penting untuk diterapkan dan diedukasi.

"Selain untuk mengingatkan masyarakat juga bisa menjadi bagian dari edukasi bagi wisatawan yang memang belum tau sama sekali, " ujarnya.

Ia menambahkan, pada musium nelayan dengan adanya sistem informasi digital terkait penangkapan ikan sangat dibutuhkan. Selain itu untuk mengingatkan akan bahayanya illegal fishing yang acap kali digunakan nelayan untuk memudahkan mendapatkan tangkapan ikan.

Di dalam musium nelayan terdapat banyak jenis alat tangkap nelayan tradisional yang ramah lingkungan dan digunakan nelayan di Desa Pela yang sudah turun temurun.

Selain itu terdapat informasi tentang pesut mahakam dan jenis ikan-ikan yang ada di sungai Desa Pela dan di Danau Semayang. Di sini wisatawan juga bisa mendapatkan informasi tentang alat tangkap nelayan yang dilarang dan tidak ramah lingkungan (illegal fishing).

"Kami berharap dengan adanya teknologi informasi dan kemudahan dalam bertransaksi menggunakan uang elektronik ini kedepan akan membantu dan mempermudah masyarakat dalam meningkatkan perekonomiannya." tutupnya. (adv/dri)

Pasang Iklan
Top