• Senin, 29 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara



Seni Tari Gandrung Terus Berkembang di Kukar



TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Tari Gandrung, sebuah kesenian dari Banyuwangi Jawa Timur yang menarik, telah menjadi bagian dari budaya di Kutai Kartanegara (Kukar). Sekarang, tari ini telah menjadi sebuah event tahunan di Kukar, dengan dukungan dari Pemerintah Daerah dan semakin digemari oleh masyarakat, dari anak-anak hingga pemuda.

Seksi Kesenian Paguyuban Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Kukar Supiyan, menjelaskan Tari Gandrung sendiri adalah tari tradisional yang dibawakan oleh penari laki-laki dan perempuan. Dengan busana khas dan pengaruh dari Kerajaan Blambangan, serta iringan musik yang khas, tari ini tidak lengkap tanpa panjak yang memberikan efek lucu pada setiap pertunjukan gandrung.

Bahkan pihaknya telah membuka kursus tari untuk melatih siapa pun yang tertarik, sebagai upaya melestarikan budaya dan memperkenalkan lebih jauh kepada masyarakat Kukar, terutama dari keluarga Banyuwangi.

"Pengembangan tari gandrung telah dilakukan di beberapa wilayah di Kukar, dari Tenggarong hingga Palaran Samarinda, sebagai bagian dari binaan Ikawangi Kukar. Kami memberikan pelatihan dan kursus secara gratis kepada anak-anak di sini," ujar Supiyan Rabu (7/2/24).

Supiyan mengungkapkan Tari Gandrung Banyuwangi menjadi ikon yang diminta tampil dalam berbagai acara penghormatan di Kutai, sehingga semangat anak-anak semakin berkobar-kobar.

Dimana tarian yang menarik penonton ikut menari dengan di iringan musik yang khas dalam pertunjukan tari Gandrung, menggunakan 1 buah Kempul atau Gong, 1 buah Kluncing atau Triangle, 1 atau 2 buah Biola, 2 Beha Kendhang, 1 pasang Kethuk. Dan tari Gandrung tidak lengkap apabila tidak diiringi dengan panjak atau biasa disebut sebagai pemberi semangat yang memiliki tugas untuk memberikan efek kocak atau lucu pada setiap pertunjukan gandrung.

Supiyan menyebut, bahwa alam pengembangan tari gandrung ini dapat dukungan Pemda melalui Dinas Pariwisata berupa uang pembinaan yang digunakan untuk pengembangan tari ini, termasuk penambahan kostum.

"Kami sudah memiliki lebih dari 100 kostum tari untuk Kukar, dan mereka berencana untuk menambah jumlahnya menjadi 200-300 kostum tahun ini. Kami juga akan menyelenggarakan pelatihan di berbagai tempat secara gratis, serta berupaya untuk masuk ke sekolah-sekolah."katanya.

Sementara Kabid Pengembangan Ekonomi Kreatif, Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar David Haka, mengatakan bahwa terkait seni tari gandrung Dispar Kukar turut mendukung pengembangan kesenian tradisional yang ada di Kukar. Dukungan tersebut berupa memfasilitasi pada event-event yang dilaksanakan Dispar.

"Setiap tahun ketika ada event yang digelar Dispar, selalu melibatkan kesenian gandrung tersebut. Hal ini agar kesenian tradisional tetap eksis dan terjaga dengan baik." ungkapnya

Dengan memfasilitasi mereka, diharapkan kesenian yang ada di Kukar khususnya gandrung terus berkembang. Dan yang paling penting adalah berputarnya roda perekonomian masyarakat, dengan adanya event yang melibatkan para pelaku kesenian. Dan selain memfasilitasi pada event-event tertentu, Dispar juga memberikan bantuan berupa uang pembinaan dan peralatan kesenian.

"Kami berharap kesenian gandrung kedepan tetap dilestarikan di Kukar, karena ini merupakan bagian menjaga kebudayaan yang ada di Indonesia."katanya. (adv/dri)

Pasang Iklan
Top