TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutai Kartanegara (Kukar) melakukan Penandatanganan Kerja Sama (PKS) bersama Lembaga Pengabdian Penelitian Masyarakat (LPPM) Universitas Mulawarman (Unmul), terkait kajian pembangunan industri minyak makan merah di Kukar.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Disperindag Kukar Arfan Boma Pratama, usai menghadiri pembukaan acara Job Fair di Gedung Putri Karang Melenu (PKM) Tenggarong Seberang Rabu (15/11/23).

Arfan Boma mengatakan kerjasama bersama Unmul ini tujuan untuk melakukan penelitian atau kajian terkait dengan pembangunan industri minyak makan merah. Hal ini mengingat Bupati Kukar sangat antusias untuk mendorong cepat dibangun, karena sumber daya alam di Kukar melimpah.

Total ada 44 perkebunan sawit di Kukar yang berdasarkan peraturan juga mereka membuatkan inti dan plasma. Namun dalam implementasinya terjadi hubungan industrial yang kurang adil,

"Selama ini, minyak goreng menjadi bahan pokok penting yang dikelola oleh negara. Dengan adanya prodak minyak makan merah ini, harapan kita ini menjadi alternatif, untuk mensiasati kelangkaan minyak goreng, saat ini harganya naik." ujarnya.

Ia mengatakan bahwa minyak makan merah produksinya sudah pernah ada sebelumnya, dan dari hasil penelitian minyak makan merah ini lebih sehat daripada minyak goreng.

"Untuk itu pembangunan industri minyak makan merah ini perlu kita kaji terlebih dahulu, wilayah mana yang tepat dan juga hasil produksi sawitnya tersedia cukup banyak untuk menyuplai pabrik minyak makan merah." sebutnya.

Ia menambahkan semoga kerjasama ini membuahkan hasil dan pembangunan industri di Kukar khususnya bisa segera terealisasi, karena potensi sawit di Kukar sangat melimpah. (adv/dri)