• Senin, 29 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara



Arfan Boma


TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutai Kartanegara (Kukar) akan melakukan koordinasi dengan pihak Kecamatan dan Desa untuk memastikan pelaksanaan operasi pasar tepat sasaran.

Jadwal operasi pasar akan dilaksanakan mulai, Tanggal 23 Oktober 2023 sampai dengan 6 Desember 2023. Adapun sasarannya sebanyak 128 titik di 20 Kecamatan. Rencananya pelaksanaan operasi pasar murah dilakukan di 300 titik, namun saat rapat koordinasi dengan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait, disepakati ada 128 titik di 20 kecamatan.

Kepala Disperindag Kukar Arfan Boma Pratama mengatakan untuk pelaksanan operasi pasar nantinya diasumsikan ada 6-7 titik lokasi tiap kecamatan. Tapi itu nama desanya sudah ditetapkan yang sifatnya tentatif.

"Mulai Jum'at besok kita akan lakukan Rakor dengan seluruh camat dan mudah-mudahan nanati bisa mengakomodir juga dari desa-desa kita akan paparkan ini terkait teknisnya. Agar memdapat tanggapan dari camat dan desa, apakah masih layak kita lakukan operasi pasar atau mungkin ada pertimbangan lainnya." kata Boma, usai rapat koordinasi di kantor Bupati Kukar,Rabu (18/10/23).

Bupati menurut Boma, sebelumnya juga menyampaikan gara operasi pasar itu menjangkau daerah-daerah terpencil yang selama ini tidak bisa terjangkau. Contohnya di wilayah perairan daerah hulu seperti Desa Jantur.

"Dan hari ini kita sudah diskusikan dengan Dinas Perhubungan dan dengan benerapa OPD supaya bisa mensuport itu. Sebab kalau mengandalkan ongkos angkut yang ada di Disperindag tidak bisa mencukupi." jelasnya.

Awalnya rencana pasar murah di 300 titik, kemudian menyusut menjadi 128 titik. Akan tetapi ini bukan berati ada penurunan kinerja, ini ada pertimbangan lain bahwa situasi inflasi kita ini kan fluktuasinya sudah mulai ada perbaikan-perbaikan.
" Kemaren inflasi kita juga sudah dibawah angka Provinsi. Jadi kita khawatir kalau dipaksakan nanti justru kurang efisien." jelasnya.

Kalau memang masih dirasa kondisinya sudah bagus, operasi pasar bisa dialihkan atau dipending. Misal dialihkan ke daerah lain yang ada kerawanan pangan. Karena ada masukan dari Bappeda terkait ada beberapa Kecamatan yang kemiskinan ekstrimnya masih tinggi.

"Sementara untuk pendistribusian pasar murah nantinya, kita kerjasama dengan Dishub, dan Dinas Ketahanan Pangan, serta penyebar luasan informasi juga salah satu yang berpengaruh dari distribusi bahan pokok." tutupnya. (*dri/adv)

Pasang Iklan
Top