TENGGARONG (KutaiRaya.com) - Lembaga Pemasyarakatan merupakan tempat untuk melaksanakan pembinaan Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan, dimana Lapas juga disebut rumah bagi pelanggar Hukum.

Sebagai Bentuk Program Pembinaan Kemandirian dan Keterampilan, Lapas Perempuan Tenggarong melaksanakan kegiatan Pembinaan bagi Narapidana atau yang disebut Warga Binaan Pemasyarakatan dengan melaksanakan banyak kegiatan kemandirian berupa pelatihan keterampilan dan Kemandirian.

Kepala Lapas Perempuan Kelas II A Tenggarong Tri Winarsih menjelaskan, pelatihan keterampilan dan Kemandirian tersebut yaitu Pelatihan Tata Boga, HandyCraft, Pertanian, Menjahit, Salon, Menari, Musik Tradisional, Kegiatan Pramuka, Senam Kesehatan, Tenis Meja, Badminton serta Kegiatan lainnya dan juga Pembinaan Keagamaan sesuai dengan Agama yang dianutnya.

"Kegiatan pembinaan ini bertujuan untuk membentuk warga binaan yang mahir dan terampil sehingga ketika selesai menjalani masa pidana di Lapas,warga binaan tersebut memiliki keterampilan tambahan dan siap untuk kembali ke Masyarakat dengan menjadi sosok pribadi yang lebih baik, " tuturnya.

Tri Winarsih mengatakan, dalam kegiatan pelaksanaan pembinaan, Lapas Perempuan Tenggarong bekerja sama dengan Pihak Ketiga yaitu Lembaga Pelatihan Keterampilan yang bersertifikasi sehingga ketika Narapidana (warga binaan) yang bebas dan telah mengikuti pelatihan dibekali Sertifikat telah mengikuti Pelatihan (yang dikeluarkan oleh LPK) sehingga bisa menjadi bekal untuk kembali ke dunia kerja.

"Kegiatan ini juga merupakan Program dari Pemerintah yang dilaksanakan sesuai dengan peraturan dan tidak ada Pungutan apapun dalam kegiatan di dalam Lapas, " imbuhnya.

Ia menambahkan, bahwa kini Lapas bukan lagi tempat yang dipandang awam oleh masyarakat, melalui pembinaan yang ada di dalamnya, Lapas telah menjadi tempat pembinaan bagi pelanggar hukum yang sejatinya juga menjadi Rumah untuk berubah menjadi lebih baik lagi. (One)