• Jum'at, 19 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara



(Anggota komisi IV DPRD Kaltim Ananda Emira Moeis)


SAMARINDA (KutaiRaya.com) - Keterbatasan lapangan pekerjaan menjadi salah satu penyulut utama dari timpangnya angka kemiskinan di pedesaan dan perkotaan.

Untuk itu, pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota di Kaltim harus bersinergi dan membuat banyak program padat karya yang bisa membuka lapangan kerja di Kaltim.

Hal ini diungkapkan anggota komisi IV DPRD Kaltim Ananda Emira Moeis.

"Menurut saya pemerintah itu harus lebih banyak membuat program padat karya yang memang menyasar masyarakat kurang mampu," ujar politisi PDIP ini.

Nanda sapaan akrabnya mengatakan, selain masalah kemiskinan di Kaltim dirinya berpendapat kasus stunting perlu ditangani secara terpadu dan beriringan dengan kasus kemiskinan.

"Kedua kasus ini yakni kemiskinan dan stunting saling berhubungan. Mengapa saling berhubungan. Kan begini, ada satu keluarga miskin yang punya anak. Nah coba pikirkan, bagaimana mau bicara soal gizi untuk anak tersebut. Apabila untuk makan saja dari hari ke hari dan kedepannya itu belum tentu bisa tertangani dengan baik," bebernya.

Ia berharap, pemerintah bisa melaksanakan kegiatan positif secara berkesinambungan hingga angka kemiskinan dan stunting di Kaltim turun sesuai target.

"Sebab, Pemerintah tidak bisa mengatasi masalah stunting saja kemudian mengabaikan kemiskinan ekstrem. Akan tetapi, persoalan kemiskinan ekstrem juga harus diperhatikan seiring pengentasan stunting," tutupnya. (One/Adv)

Pasang Iklan
Top