• Jum'at, 26 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara




TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Kepala Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) luncurkan Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas (GEMAPATAS). Kegiatan berlangsung di BPU Kelurahan Maluhu, Jum'at (3/2/23).

Adapun GEMAPATAS sebanyak 1 juta patok batas bidang tanah yang akan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Lurah di Kecamatan Tenggarong bersama masyarakat yang berkepentingan atau orang yang mengetahui batas bidang tanah.

Peluncuran GEMAPATAS ini ditandai dengan pemasangan patok di depan BPU Kelurahan Maluhu yang dilakukan oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setkab Kukar Akhmad Taufik Hidayat dan disaksikan oleh para lurah, Ketua RT, dan masyarakat.

Kepala ATR/BPN Kukar Aag Nugraha mengatakan tujuan dari diluncarkannya GEMAPATAS adalah sebagai upaya untuk menggerakkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memasang dan menjaga tanda batas tanah yang dimilikinya.

"Di Kukar ini sebenarnya ada 4 kecamatan untuk GEMAPATAS ini, tapi yang bisa kita lakukan hanya di dua kecamatan karena yang dua kecamatan berada di posisi IKN. Yaitu Kecamatan Samboja dan Muara Jawa tidak bisa kita lakukan karna ada ketentuan yang tidak boleh melakukan kegiatan pertanahan sementara sampai badan otoritanya berjalan." kata Aag Jum'at (3/2/23).

Ia menyebutkan bahwa pada tahun depan akan dilaksanakan di seluruh desa se-Kukar dan juga harusnya seluruh kelurahan di Kukar. Sementara untuk tahun ini targetnya sebanyak 50 ribu sertifikat yang harus terbit.

Lanjutnya, 50 ribu ini bukan hanya dari dua kecamatan saja, tapi ada di tambah dengan desa-desa yang tahun lalu belum jadi sertifikatnya tapi sudah terbit tata bidangnya tahun ini mulai digarap.

Aag mengungkapkan dengan dipasangnya patok tanda batas oleh masing-masing pemilik tanah, diharapkan juga dapat meminimalisir konflik maupun sengketa batas tanah antar masyarakat. GEMAPATAS juga merupakan langkah awal dalam mempersiapkan pelaksanaan kegiatan PTSL Terintegrasi Tahun 2023.

Sementara Lurah Maluhu Bayu Ramanda, mengucapkan terima kasih atas ditetapkannya Kelurahan Maluhu sebagai tuan rumah launching GEMAPATAS nasional tingkat Kabupaten Kukar. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak sudah mensukseskan kegiatan ini.

Bayu mengungkapkan Kelurahan Maluhu sebagai daerah transmigrasi dari 1975, dari luas wilayah Kelurahan Maluhu 713 hektar sudah terdaftar ada 160 hektar. Jadi masih 440 yang akan diberi kesempatan untuk bisa dibuatkan surat. Dengan adanya kegiatan ini masyarakat akan mendapatkan sertifikat yang diterbitkan dari BPN.

"Alhamdulilah Kelurahan Maluhu baru saja menyelesaikan administrasi dan semua patok sudah terpasang semua baik di lahan pertanian maupun depan rumah warga. Mudah-mudahan dengan pembaruan metode pengambilan gambar tidak lagi memakan waktu bisa sampai 6 bulan dan di bulan Mei nanti suratnya sudah bisa terbit pada ulang tahun Maluhu yang ke 53." ungkap Bayu. (*dri)

Pasang Iklan
Top