• Sabtu, 20 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara



Edi Damansyah

TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Pada tahun 2022 Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) telah merealisasikan investasi sebesar Rp9,78 triliun. Adapun capaian berasal dari 227 investor yang diikuti serapan tenaga kerja indonesia sebanyak 8.802 orang dan 52 tenaga kerja asing. Hal ini disampaikan Bupati Edi Damansyah belum lama ini.

Bupati Kukar Edi Damansyah mengatakan di tahun 2023 ini berkomitmen mengoptimalkan realisasi angka investasi. Dengan adanya kondusifitas iklim investasi di Kukar mampu menarik daya saing investasi dan membuka lapangan pekerjaan baru di sektor formal.

"Saya lebih konsen untuk mengawal optimalisasi dari investasi di Kukar tahun 2023" ucap Edi.

Ia mengungkapkan Pemerintah Kabupaten Kukar bakal menjaga investasi yang sudah masuk. Karena dengan investasi, ekonomi di Kukar bisa tumbuh dan berkembang. Dimana saat ini Pemkab Kukar tengah menyusun langkah optimalisasi investasi yang bisa berpeluang digarap pada 2023.

"Saya sangat optimis Kukar bisa menggaet banyak investasi dari dalam mau pun luar negeri, dengan target market yang besar. Karena Kukar menjadi daerah mitra Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Tentunya akan berdampak pada besarnya peluang investasi di Kukar." ujarnya

Kemudian yang lebih penting adalah realisasi investasinya. Misalkan ada pemilik konsesi kebun sawit namun IUP kebun tidak optimal. Tentu ini suatu kebanggaan investasi naik, tapi belum terlihat realisasi di lapangan.

"Saya berharap, investasi pertanian semakin massif. Karena, hal tersebut masih minim mendapat sentuhan dan dukungan dari para investor." ungkapnya

Ia menambahkan, bahwa kinerja perekonomian di Kukar sampai saat ini masih dipengaruhi sektor pertambangan dan penggalian. Ditandai dengan share terhadap Produksi Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2021 sebesar 64,10 persen. Kemudian diikuti dengan sektor pertanian, kehutanan, perkebunan dan perikanan sebesar 13,46 persen. Barulah disumbang sektor kontruksi sebesar 7,52 persen dan sektor Industri Pengolahan sebesar 4,24 persen. (*dri)

Pasang Iklan
Top